Minggu, 27 November 2011

FESTIVAL HUJAN


SEKLUMIT GAGASAN FESTIFAL HUJAN BULAN DESEMBER 2011
Hujan di Musim Sungsang

Oleh: Ki Slamet Gundono


Hujan Dalam Alqur'an : "Dialah Allah Yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat air hujan keluar dari celah-celahnya; maka, apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambaNya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (Al Qur'an, 30:48)

Sebuah ekspresi seni adalah respon Cultural dari kehidupan yg kita jalani, baik bersifat individual maupun social, ini terlihat munculnya kesenian spirit gagasannya dari sikap Relegiusitas, Social, Politik dan pembacaan pada alam.

Termasuk sikap kebudayaan kita pada sirkulasi musim, ini ditandai dengan munculnya kesenian yg gagasannya responsive pada musim, misal di Kota Amsterdam ketika musim salju datang , Sungai-sungai kota mengeras jadi es, saat itulah bertebaran festival kesenian Music, Dance dan Teater ,Instalasi , memanfaatkan musim es salju sebagai panggung kesenian.

Di Pulau Jawa dua yaitu musim kemarau dan penghujan juga di jadikan moment ajang kesenian. Di kebudayaan jawa musim kemarau menjadi tanda bertebaran munculnya kegiatan kesenian tradisi maupun kontemporer..kita bisa lihat hampir seluruh kesenian rakyat di gelar di musim kemarau.

Sintren doa meminta hujan saat kemarau panjang. Tayub.,Lengger , ekspresi masyarakat petani memahami kesuburan di musim panen. Bersih desa atau Merti dusun dengan pentas Wayang yang mencerminkan sikap masyarakat panjatkan rasa syukur pada Tuhan karena musim berjalan semestinya membuat tanah di desa menjadi penuh berkah dan subur.

Ritual Ngarot di Indramayu , sekelompok petani muda dan mudi memasuki musim tanam dengan di beri tanda sebuah pacul untuk awal mengolah sawah.

Di Kesenian Kontemporer festival ,seperti SIEM, SIPA, FSS,Java Jass Festival dll, cenderung di gelar di musim kemarau dan menghindari musim hujan.

Ini membuktikan pesta seni di jawa dan di Indonesia lebih banyak dilakukan di musim kemarau , sdikit sekali Seni yg muncul di musim hujan..ini wajar karena musim kemarau dan musim hujan dulu di jaman Agraris setiap tahun ajeg sirkulasinya . Setiap orang bisa kerja tuk cari nafkah di musim kemarau dan penghujan sdikit penurunan aktifitas.

Namun sekarang ketika musim di seluruh dunia berubah tak beraturan, tak harmonis , apakah yakin kesenian tetap bertahan seperti dulu saat musim-musim masih harmonis?.

Lihat.. dua musim itu di wilayah tropis saling meloncat pergantianya semakin sukar untuk di prediksi. Di sebagaian besar kalangan masyarakat petani sudah frustasi menggunakan musim untuk menghitung awal tanam atau masa panen.

Keadaan musim seperti ini, mau tak mau memicu kedepan lahir sikap kebudayaan pada musim berubah di seluruh dunia, sebagai konsekwensi logis manusia merespon perubahan alam.

Festval Hujan 2011 berangkat dari gagasan bahwa Hujan itu sendiri adalah Ruang,Waktu, Peristiwa ,terlihat jejak prilaku kebudayaan manusia disana .

Disisi lain curah hujan yg tinggi yg tak di imbangi pertumbuhan pembangunan tempat tinggal manusia yg terencana acap kali menjadi bencana, maka desa dan kota hancur. Kita selalu menjadi korban pasif dari kerusakan alam yg kita robek sendiri.

Festival hujan juga ingin melihat apakah ketika di musim hujan badai ,kita cenderung pasif, seperti dulu..Simbok saya melempar beras di atap genteng sambil meneriakan mantra pengusir hujan.. apakah itu masih efektif? atau memang kita harus lebih Progresif memasuki hujan badai dan lebih mengenal dimensi alam yg smakin asing- bergeliat smakin liar.-Sebaiknya Orang-orang tak sembunyi tapi terjaga dengan membuat seni dan budaya , bergeliat membaca hujan , memulai mengenal hujan kembali seperti anak-anak sangat adaptif pada perubahan alam paling dini atau perubahan ekstrim yg akut.

Surakarta, 20 Nopember -2011

JADWAL FESTIVAL HUJAN ,5-28 DESEMBER 2011 DI SURAKARTA :

-Senin, 5 Desember, Pukul 15.00 WIB :

PEMBUKAAN FESTIVAL HUJAN 2011 DI SURAKARTA.

Prapto Surya Dharmo (Ritual Dancer, From Surakarta) Kolaborasi dgn Sahita (Dancer, Surakarta)
Judul "Reog Payung"Dgn di Pasar Gading.
-Jumat, 9 Desember,Pukul 15.30 WIB :
Nungki Nur Cahyani (Dancer , Jogjakarta)..di Desa Kampung Sewu.
-Minggu, 11 Desember, Pukul 15.00 WIB :
Mugiono Kasido (Dancer, Surakarta) , Judul " Nyungsung Udan" di Joyosuran.
-Jumat, 16 Desember, Pukul 15.00 WIB :
Citra Pratiwi (Teater,Jogjakarta)..di Kampung Sewu.
-Sabtu, 17 Desember , Pukul 15.00 WIB :
Jen Shyu ,(Singer and Dancer, Newyork) di Kampung Sewu.
- Sabtu,17 Desember , pagi-malam :
Yuni Bening, Judul " instalasi bermain Hujan " ,di Kampung Sewu.
-Rabu ,21 Desember , Pukul 15.00 WIB :
Estefania (Dancer,Venesvella ,di depan Stasiun Jebres
-Jumat,23 Desember,Pukul 15.00 WIB :
Afrizal Malna (penulis ) and Fitri (Dancer) Judul ,"Ikan dari langit" ,di Kampung Sewu
-Senin , 26 Desember, Pukul 19.30 WIB :
Ki Slamet Gundono (Dalang, Surakarta )Judul "Blues Mantra Hujan tuk Si Mbok" di Kampung Sewu.
-Selasa, 27 Desember, Pukul 19.30 WIB :
Elisabeth D Inandiak 9 Penulis, Perancis ),Mutar Film " Hujan dan Merapi " diskusi, Di Kampung Sewu.

- Rabu, 28 Desember, Pukul 19.30 WIB.
PENUTUPAN FESTIVAL HUJAN 2011 DI SURAKARTA
Ki Warseno Slenk ( Dalang,Surakarta ), Judul "'Mensyukuri Air Hujan" Di Kampung Sewu

CATATAN :

-UNTUK KLOmPOK HYSTERIA-SEMARANG, TGL DAN TEMPAT MENYUSUL
Koordinator Acara di Kampung Sewu dan Joyosuran :
Asep, Noko, Make, Slamet Gundono.
Kontak :

SILAHKAN NGE AD KE ACOUNT : Hujan Fest Atau lihat di acount fb : Slamet Gundono

ATTENTION PROJECT#3 pahlawanku hari ini


Karamba Art Movement dan kawan-kawan kembali menyelenggarakan Attention! Project. Attention! Project #3 : pahlawanku hari ini, akan memamerkan 175 'mail art' dari 123 seniman dari berbagai kota.

Pameran akan berlangsung pada :
29 November - 10 Desember 2011
di Grobak A(r)T Kos
Stonen no.29
Bendan Ngisor - Semarang

Pembukaan :
Selasa, 29 November 2011
jam 19.00 - selesai
dimeriahkan oleh :
- lapak urban
- KBRI
- Naik Pitam
- Drunk by Pizza
- Musikalisasi Puisi oleh Laci Kata
- Live Mural oleh Positive Ink

Artist Talk dan Pemutaran Film 'Achilles and the Tortoise'
Rabu, 30 November 2011
jam 19.00 - selesai

Yuk! datang beramai-ramai untuk berbagi ide segar dan ekspresi seni bersama sama.......


info :
CP : 085641150987 (galih)
email : karambaartmovement@gmail.com
twitter : @karamba_art

Minggu, 20 November 2011

Screening AM


Sebuah screening rutin bulanan yang terjadi di hysteria, Grobak a(r)t kost jl.stonen/ 29 Bendan Ngisor Semarang. Program ini merupakan salah satu hasil kerja sama dengan Ruang rupa dengan judul program Gerobak Bioskop dan telah dimulai dari bulan mei tahun 2011 ini.

Di bulan ini, program pemutaran rutin di hysteria mengangkat tema film-film diokumenter yang dirasa dapat membuka pemikiran baru akan beberapa pengetahuan ynag terkadang tidak diketahui secara luas. Besar harapan kami bahwa materi film-film yang diputar dapat membuka termin diskusi hingga dapat sedikit membantu pengertian yang lebih terhadap konten film maupun isu yang diangkat....

Screening akan diadakan pada tanggal 25, 26, dan 28 November 2011, untuk detail film tentunya dapat dibaca di pamflet acara yan g tersebar di facebook hysteria, adinhysteria.blogspot.com, grobakhysteria.org dan twitter terdekat..

Kamis, 17 November 2011

Seni Membongkar Tirani



hari minggu 13/11/2011 kemarin, organisasi hysteria kedatangan tamu dari jogja. Sebuah komunitas seni rupa yang bergerak di bidang social-politik, Taring Padi. Kedatangan komunitas asal Jogja tersebut bermaksud untuk meluncurkan buku mereka yang bertajuk “Taring Padi seni membongkar tirani”. Acara peluncuran buku tersebut dilaksanakan di Gerobak a[r]t kos Hysteria di jalan Stonen 29 Bendan ngisor Sampangan. Setelah beberapa saat hujan mengisi kekosongan mahgrib, acara peluncuran dimulai dengan pemutaran film documenter Taring Padi. Usai pemutaran film documenter, kemudian di isi dengan diskusi yang membahas soal proses Taring Padi selama beberapa tahun. Lalu acara peluncuran tersebut juga dimeriahkan oleh beberapa kelompok teater seperti, teater ASA (IAIN Walisongo), teater SS (UNNES), komunitas Roda Gila, Adit “Tanda Batja”, MOLEK, dan komunitas Lacikata.



Diskusi berjalan sangat seru karena melibatkan pembicara, Ewin Dwi Kristianto dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, dan Mujiyono, S.Pd., M.Sn. dari UNNES. Kedua pembicara tersebut menelaah buku Taring PAdi itu dengan terperinci. Sebagai aktivis LBH mas Erwin sempat menceritakan pengalamannya, bahwa kehadiran Taring Padi sangat dekat dengan masyarakat sampai poster yang mereka buat selalu dipakai dalam tiap aksi masyarakat. Pula pak Mujiyono selaku dosen di UNNES, beliau menjelaskan beberapa aspek yang membuat buku Taring Padi tersebut menarik. Selain itu para aktivis taring padi juga memberikan keterangan mendetail tentang hal-hal yang ditanyakan oleh beberapa peserta diskusi.

“banyak yang beranggapan kalau kami ini merupakan komunitas “sayap kiri”, padahal sejak berdiri kami lebih memilih untuk mengangkat masalah social. Namun yam au bagaimana lagi wong itu juga pendapat orang, ya kami terima saja.” Ungkap Eksi, salah satu aktivis taring padi. Beberapa teman juga sempat menceritakan bagaimana mereka diperlakukan oleh pemerintah.

pak Mujiyono, S.Pd., M.Sn. menyampaikn pembacaannya terhadap buku tersebut. Beliau mengatakan kalai buku ini merupakan buku yang berbeda dari biasanya, juga secara substansial buku ini bias menjadi representasi akan kedekatan taring padi dengan masyarakat. Kedekatan karya, juga menggunakan symbol-simbol yang mudah dimengerti dan mengesampingkan estetika seni rupa, menjadi aspek utama kedekatan karya taring padi dengan masyarakat.

Acara diskusi tersebut berlangsung hingga larut, karena semua betul-betul masuk kedalam atmosfer yang sangat mendukung. Pemuda-pemuda Indonesia perlu disadarkan kembali tentang kesadaran terhadap negeri ini secara benar (OPENK)

PESERTA PAMERAN MAIL ART "ATTENTION! PROJECT #3 : PAHLAWANKU HARI INI


Sampai tanggal 14 November 2011, telah terkumpul 160 karya mail art dari 117 seniman yang berasal dari berbagai kota. Pameran akan berlangsung tanggal 29 November - 10 Desember 2011 di Grobak A(r)t Kos, stonen no.29, Bendan Ngisor, Semarang. Grobak A(r)t Kos adalah salah satu ruang alternatif yang sering diakses anak muda Semarang dan kota lainnya untuk event seni dan sastra. GAK konsen dalam program-program pengembangan anak muda berbasis komunitas. follow @grobakhysteria :)

adapun program ini diinisiasi oleh Karamba, Silahkan bergabung dengan group facebook YES! WE ARE KARAMBA ART MOVEMENT dan follow twitter kami @karamba_art untuk mengetahui info-info terbaru menjelang pameran.



Adapun nama-nama peserta yang karyanya sudah diterima oleh panitia adalah :



SEMARANG

1. A.R. Mufid

2. Aji A. Sumardhani

3. Angga Yafi H

4. Annisa Rizkiana

5. Achnis Rasyid A.

6. Arda Pratama

7. Arif Hadinata

8. Azis Wicaksono

9. Bagus Hendra Saputra

10. Bayu Teguh Atmoko

11. Bryan Dimas Sakti

12. Cindy Ari Anggraeni

13. Danang Akhirudin

14. Dinda Wulanhari

15. Erni Indra P .

16. Fahisyam Fahmi

17. Fauzi Zakaria

18. Galih Pratama

19. Gusti Hasta

20. Hanitya T.N.

21. Haris Wibisono

22. Heru Budi Kuncoro

23. Jantung Urban

24. Khori Teguh Apriyanto

25. M. Saefudin Zuhri

26. M. Taufik a.k.a Spoiler inc.

27. Muhtarom

28. Mustolik Acing

29. Moh. Soif

30. Nurman Zuhda M.

31. Pida Amalia

32. Riyan Gutur Maulana

33. Rizki Wibawa

34. Surya Atmaja

35. Surya Wahyudi

36. Syafrizal Dhimas

37. Teguh Indra S.

38. Tika Ismayanti

39. Tri Sulistyono

40. Zuhriat Cahyo Baskoro



JAKARTA

1. Gandi Idegarink
2. Isrol Triono



BANDUNG

1. Addy Debil



BLITAR

1. Faizar Zulfi
2. Reza Pahlevi All Sagaf



NGAWI

1. Robet Bayu Prabowo



BATU

1. Agus Salim



SURABAYA

1. Andri Wijay
2. Apria Ramadhina
3. Regea Noventio
4. Riskiyan
5. Swckltlrbl
6. Tia Arochmanty R.
7. Uncle Twis

MAGELANG

1. Tri Purwanto a.k.a Terror Kota

2. Ryan Kritanto

SOLO

1. Adith Tirta

2. Agung Setiawan

3. Agus Susanto

4. Andhika Dwi K

5. Bisma

6. Briasanda Aspagura

7. Dayus

8. Dhawa Rezkyna

9. Dj Sito

10. Era Oktoviana

11. Fariz Maulana

12. Ferdy Bowie

13. Feri Widiyanto

14. Gladi Pawestu

15. Greta Indri Hapsari

16. Henry Dwi Mulyono

17. Hii Damas

18. Hre Dharma Santi

19. NOPX

20. Onny Rananta Lice

21. Rima Anggi Suwardani

22. Rofiq Syafrudin

23. Soni Fajar Nurhadi

24. Sonny Arendra F.

25. Taufiq Yulianto

26. Wahyu Eko Prasetyo



YOGYAKARTA

1. Aderian Kurniawan
2. Adit HereHere
3. Akhmad Ibrahim
4. Alex TMT
5. Alfin Agnuba
6. Alil Suling a.k.a. Big Show
7. Arwin Hidayat
8. Dhandang Seto Sanjaya
9. Eko Purnomo a.k.a. Mbendol
10. Enggar Rhomadioni
11. Esa Adi Nugroho
12. Firma
13. Gunawan Abhiyoso
14. Haidar S. Wening
15. Ical Disemutin
16. Imam Teguh S.
17. Irennius Bongky
18. Iwan Tulang
19. Lanjar jiwo
20. Lawung Panji Sadewa
21. M. Edgar Degas
22. Nain Ghzl
23. Nissa
24. Nurify
25. Onie Kukinikunoe
26. Perisman Nazara
27. Pudji Utomo
28. Putri Early Anggari
29. Radit 13
30. Rahmat Giyatmoko (moko)
31. Stefanus Endry Pragusta
32. Sylvester Adhikrama
33. Tampan Destawan S.
34. Wahyu RD
35. Widodo “Kritink”






info lebih lanjut :
phone : 085641150987 (galih)
email : karambaartmovement@gmail.com
web : www.mailherotoday.tumblr.com
twitter : @karamba_art
facebook : karamba art
group facebook : YES! WE ARE KARAMBA ART MOVEMENT

Jumat, 11 November 2011

sayembara penulisan


Sejak 27 Mei 2006 (Yogyakarta dan Jawa Tengah) dan 17 Juli 2006 (Pangandaran-Jawa Barat), sebuah proyek bernama Rekompak-JRF (Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas-Java Reconstruction Fund) telah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi dan tsunami dengan masyarakat sebagai pelaku utamanya. Proyek ini dikerjakan di lebih dari 250 desa dan 15.000 rumah tinggal. Setelah hampir 5 tahun pelaksanaan proyek, Rekompak-JRF memerlukan umpan balik (feedback) dari seluas-luasnya kalangan masyarakat.

Oleh karenanya, Rekompak-JRF mengundang para pegiat, pemerhati, serta siapa saja yang menggeluti bidang rehabilitasi dan rekonstruksi dalam penanggulangan bencana (mahasiswa, pekerja sosial, masyarakat umum, masyarakat dampingan, dan fasilitator) terlibat dalam sayembara penulisan dengan tema besar “Rehabilitasi dan Rekonstruksi dalam Penanggulangan Bencana Bertumpu pada Masyarakat” dengan sub tema:

1. Pendidikan Pengurangan Resiko Bencana
2. Pengarusutamaan Gender dalam Masa Rehabilitasi dan Rekonstruksi
3. Aspek Teknis Pembangunan Infrastruktur dan Rumah Tahan Gempa
4. Siasat Lokal dan Penguatan Modal Sosial
5. Penataan Lingkungan Permukiman yang Tanggap Bencana
6. Pelindungan Aset Budaya dan Lingkungan

PERSYARATAN LOMBA PENULISAN
1. Karya tulis dapat berupa artikel, analisis data riset, atau opini.
2. Karya tulis harus berbasis proyek-proyek Rekompak-JRF di wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Pangandaran-Jawa Barat pasca gempa bumi dan tsunami 2006 (klik: www.rekompakjrf.org).
3. Karya tulis tidak boleh mengandung bahasa atau istilah yang berbau kekerasan, diskriminatif, provokatif, dan mendiskreditkan, dan SARA.
4. Karya tulis merupakan karya baru, belum pernah dipublikasikan, baik di dalam blog pribadi, jurnal, dan media massa.
5. Kutipan langsung dan gambar harus menyebutkan sumber, media, dan waktu publikasi.
6. Sayembara untuk umum dan tertutup bagi personil NMC dan DMC Rekompak-JRF (diperbolehkan bagi fasilitator lapangan Rekompak-JRF).
7. Peserta hanya dapat mengirimkan satu karya tulis.

KETENTUAN PENULISAN
1. Penulisan menggunakan dan harus sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Karya tulis terdiri 2000 hingga 3000 kata.
3. Karya tulis harus dilengkapi nomor halaman di setiap halaman.
4. Melampirkan daftar referensi atau pustaka.
5. Melampirkan CV singkat penulis di lembar terpisah dari karya tulis (disertai alamat jelas dan no. tlp. yang bisa dihubungi).
6. Jika pengumpulan karya tulis melalui e-mail, dokumen diharuskan dalam format PDF dan Microsoft Word (.doc).
7. Penyerahan karya paling lambat tanggal 5 Desember 2011 ke alamat e-mail:rekompakjrf2011@gmail.com atau kantor NMC Rekompak-JRF: Jln. Melati 175, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok - Sleman, DIY.

HADIAH BAGI PEMENANG
1. Pemenang lomba karya tulis akan diumumkan melalui e-mail masing-masing peserta pemenang, dihubungi melalui telepon, dan website: www.rekompakjrf.org.
2. Pemenang sayembara mendapatkan Rp. 5.000.000,- (Juara I), Rp. 3.000.000,- (Juara II), Rp. 2.000.000,- (Juara III), Rp. 750.000,- (tiga pemenang Harapan)
3. Tulisan terpilih akan disertakan dalam buku terbitan Rekompak-JRF.


Informasi lebih lanjut hubungi:
SAVITRI DAMAYANTI
E_mail: rekompakjrf2011@gmail.com
Tlp. : 0274-8584330

Selasa, 08 November 2011

SENI MEMBONGKAR TIRANI



13 November lokakarya cetak kayu (u-kiyo) oleh taring padi di balai RT 03 Rw 04 Bendan Ngisor Semarang dan bedah serta launching bukunya Taring Padi di Grobak A(r)t Kos Stonen 29 Hysteria, Semarang

Rundown acra tgl 13 di GAK, stonen 29.
15.00- 19.00 wOrkshop,
19.00-19.30 screening film tentang Taring Padi
19.30-20.30 diskusi mlmna akan ada bedah buku oleh Erwin S.H (LBH Semarang) dan Mujiyono S. Sn, (dosen Unnes) moderator Openk (pemagang di Hysteria)
20.30- selesai pformance: rodagila,teater ASA,adhitia A, Karamba,dan Molek (tari).smua di GAK,stonen no 29 semarang pda 13 NOV 2011

bagi yang berminat ikutan lokakarya silakan mendaftar sesegera mungkin di email: hysteriakita59@gmail.com HUB 085669628380.TERBATAS DAN GRATIS! (peserta terbatas)
hasil lokakarya akan dipamerkan di Jogja saat grand launching buku Taring Padi
siapakah Taring Padi? cek:

http://en.wikipedia.org/wiki/Taring_Padi
http://taringpadi.com/about/
http://www.acicis.murdoch.edu.au/hi/tp.html
http://www.engagemedia.org/Members/kareneliot/videos/taring-padi-artist-kollective-2
http://gelaranalmanak.com/?p=440

Selasa, 01 November 2011

Biennale Jogja XI/ Equator #1

Jogja National Museum, Jl. Gampingan no. 1, Yogyakarta
Taman Budaya, Jl. Sri Wedani no. 1, Yogyakarta
Tentang Biennale Jogja XI/ Equator #1
Biennale Jogja adalah event dua tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 1988 dan kini telah mencapai usianya yang ke 22. Sebagai salah satu event seni rupa yang cukup bergengsi, Biennale Jogja telah menjadi acuan dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Pada Biennale Jogja XI kali ini, Yayasan Biennale Yogyakarta berfokus pada usaha untuk mengorganisir Biennale yang berskala internasional untuk membangun dialog, kerjasama dan kemitraan antarbangsa.
Seri Pertama: Shadow Lines merujuk pada garis imajiner yang membawa orang-orang untuk bersatu, dan sekaligus memisahkan mereka. Shadow Lines juga menyaran pada batasan geo-politis dan penciptaan negara modern di Asia Selatan.
Kurator pameran ini adalah Alia Swastika (Indonesia) dan Suman Gopinath (India). Pameran ini akan menampilkan 40 seniman Indonesia dan India dengan fokus tema “Religiusitas, Spiritualitas dan Kepercayaan”, yang akan menunjukan beragam pendekatan dan cara pandang dalam menyikapi ranah ini dengan interpretasi atas situasi kontemporer mereka, bersumber pada pengalaman personal dan struktur politik di negara tempat mereka hidup.
Seniman-seniman Peserta
Empat puluh seniman, 25 dari Indonesia dan 15 dari India akan mempresentasikan karya-karya yang kontekstual dan merepresentasikan situasi sosial terkini yang melingkupi ruang hidup mereka. Mereka akan menampilkan karya-karya secara individual, kelompok, maupun proyek-proyek seni komunitas untuk membuka dialog antar negara ini. Ke 40 seniman tersebut adalah:
Atul Dodiya, Archana Hande, Anita Dube, Amar Kanwar, N S Harsha, Prabhavati Meppayil, Sreshta Premnath, Pushpamala N, Riyaz Komu, K.P Reji, Sheela Gowda, Shilpa Gupta, Sheba Chhachhi, Sakshi Gupta, Valsan Koorma Kolleri, Setu Legi, Krisna Murti / Jompet Kuswidananto, Arahmaiani, Wedhar Riyadi, Andy Dewantoro, Christine Ay Tjoe, Paul Kadarisman, Albert Yonathan, Akiq AW, Ariadhitya Pramuhendra, Iswanto Hartono, Wimo Ambala Bayang, Tromarama, Octora, Theresia Agustina, Titarubi, RE Hartanto, Nurdian Ichsan, Wiyoga Muhardanto, Erika Ernawan, Melati Suryodarmo, Arya Panjalu, Sara Nuytemans, Ruangrupa, Irwan Ahmett.
Beberapa program dan proyek lain yang mengiringi pameran utama yaitu Paralell Events, Festival Equator dengan salah satu proyeknya Garapan Baru Balet Ramayana, seminar, seniman dan kurator bicara, serta proyek-proyek seni komunitas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website kami: www.biennalejogja.org