Jumat, 13 Mei 2016

Kunstverein, Fenomena Eropa



Nassauischer Kunstverein Wiesbaden
 (bagian empat)


Selama di Jerman, aku menjalani program residensi di Nassauischer Kunstvereine Wiesbaden (NKV Wiesbaden). Internetlah yang menjadi penghubung bagaimana aku tahu ada tempat semacam ini. Tempatnya terletak di Jalan Wilhelmstrase nomor 15, memiliki 3 lantai dan luasnya sekitar 350 meter persegi. Sebelum aku cerita banyak tentang bagaimana aku sampai di sini dan spesifik tentang NKV Wiesbaden ini ada baiknya menyimak sejarah lembagaKunstverein ini atau terjemah bebasnya klub seni.

Selain NKV Wiesbaden ada ratusan lagi lembagasemacam ini yang tersebar di seantero Jerman, baik di kota kecil maupun besar. Inibukan lembaga pemerintah melainan milik klub pecinta seni yang sudah berusiaratusan tahun. Orang menyebutnya Kunstverein saja, fenomena ini bermula darikeinginan para pecinta seni untuk mengakses karya seni visual yang bagus. Pada awalnyaseni berada di menara gading, jadi simpanan para aristocrat dan bangsawan saja.Ingin membagi pengalaman mencerap karya seni bagus sekelompok pecinta karyaAlbrecht Durer di Nurnberg pada tahun 1792. Mereka mendirikan Albrecht Durer Societysebagai cikal bakal kunstverein pertama di Eropa.

Klub yang diinisiasi golongan menengah, kaum intelektual dan orang-orang progresif ini segera saja menjadi trend dan menyebar ke kota-kota lain. Tahun-tahun 1815 hingga 1850 adalah masa-masa pertumbuhan kunstverein. Hampir semua kota besar terdapat kumpulan ini. Ini adalah rumah bagi para aktivis budaya, intelektual dan menjadi bagian tak terpisahkan dari fenomena urban di Jerman saat itu.

Selain menggelar pameran, mereka juga menjadi tempat bereksperimen, mengadakan seminar,lokakarya dan berbagai kegiatan lainnya untuk menunjang kehidupan berkesenian di kotanya. Kunstverein menjadi bagian tak terpisahkan dalam hidup orangJerman.

Die Suppe ist gegessen VI karya Katerina Seda di NKV wiesbaden
Dari sebuah buku kecil tentang lembaga ini terbitan Arbeitgeimenscahft Deutcher Kunstvereine –ADKV atau Association of German Art Assocoation (asosiasi dari asosiasi kunstverein) dijelaskan bahwa tujuan lembaga yang hingga saat ini berjumah 300an itu adalah mengenalkan dan mendukung perkembangan seni rupa kontemporer. Lembaga ini selain memamerkan karya-karya kontemporer juga menggali potensi seniman muda.

Untuk membiayai kegiatannya mereka mengandalkan dana dari anggotanya dan sponsorsip tentu saja.Total hingga saat ini ada sekitar 150 ribu anggota aktif dan jutaan orang mengunjungi tempat ini. Dengan luas jangkauan dan jumlah sebanyak itu, kunstverein adalah fenomena yang unik di Eropa dan menjadi satu di antarasekian banyak penyokong infrastruktur seni di sini. Mereka juga tak segan memamerkan karya-karya pemula dan gagasan unik yang bahkan disepelekan di kota tersebut.

Dengan mengandalkan sumbangan anggotanya mereka mampu mengembangkan kualitas hidup, mengenalkan kebudayaan, membiasakan tradisi inovasi, dan berkontribusi memajukan kegiatan kebudayaan yang ada di wilayah, kota, maupun komunitas.

Tak hanya melipatgandakan produksi artistik dan inovasi, kunstvereine juga situs pertukaran kebudayaan baik nasional maupun internasional. Lembaga ini juga mendorong diskusi dengan perspektif artistik, dan membawa seni dalam kehidupan kontemporer dengan cara menawarkan pendidikan estetik melalui pengalaman dalam kehidupan masyarakat. Yang menarik mereja juga mengajak masyarakat berinteraksi langsung dengan isu terkini dalam dunia seni.



Bipholar Sphere karya Lisa Weber and Markus Walenzyk di NKV wiesbaden



Saat ini jenis kunstvereine bermacam-macam dan yang menggembirakan hampir semua asosiasi kunstvereine ini berbagi komitmen untuk memamerkan karya eksperimental baik dalam konteks nasional maupun global. Mereka mendukung artis yang sedang berproses sejak awal sebelum artis ini stabil di pasaran maupun museum. Kunstvereine memberi kesempatan para artis pemula ini untuk belajar dan menemukan cara hidupnya sendiri untuk bereksperimen. Mereka memfasilitasi bagaimana seni rupa kontemporer memainkan peranan dalam kehidupan kekinian di kota atau wilayah masing-masing.

Lembaga ini jugamemberikan pendidikan seni pada masyarakat dengan cara-cara yang menyegarkan.

Untuk memperkuat jaringan di antara kunstverein, pada tahun 1980 dibentuklah Arbeit geimenscahft Deutcher Kunstvereine – ADKV atau Association of German Art Assocoation.Asosiasi ini adalah simpul untuk mempertemukan kunstvereine di seluruh Jerman untuk bersama-sama saling menguatkan dan berbagi program. Mereka saling dukung untuk mendukung dan mempromosikan seni-seni non profit.

Bisa dibayangkanlah kenapa kondisi atau iklim berkesenian di Eropa cukup kental karena tunjangan infrastrukturnya juga bagus.

Adapun NKV Wiesbaden didirikan sejak 1847. Hingga saat ini NKV Wiesbaden masih sangat aktif menggelar program. Berkat NKV Wiesbaden inilah saya perolah beasiswa yang diberikan oleh Rave Foundation Scholarship yang dikelola oleh Institur fur Auslandsbeziehungen di Stutgart, Jerman. (Adin)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar