Senin, 09 Maret 2015
Lenyapnya Kampung Kota
Kota tumbuh vertikal, Kampung tumbuh ke mana adalah tema yg dipilih dalam pekakota forum edisi perdana yg diselenggarakan oleh Hysteria.
tingkat populasi penduduk yang tidak terkendali mengakibatkan bonus demografi di mana mana, tak terkecuali di Semarang. sementara itu ekspansi kapital juga makin massif. kondisi ini tentu saja tak sebanding dengan tingkat ketersediaan tanah. perang kepentingan tidak terhindarkan.
Jauh sebelumnya di Semarang sekurangnya ada 5 kampung yang hilang (Morojayan, Petroos, Mijen, Jayenggaten, Basahan), dan dua yang sudah hilang sebagian yakni Kampung Sekayu dan Kampung Petempen kaitannya dengan perang kepentingan antara pemodal dan warga.
terakhir kasus yang terjadi di TBRS di mana pemkot bersama trans studio hendak membangun pusat hiburan megah. di sisi lain ada kepentingan seniman dan mungkin juga kelak warga sekitar yang bisa jadi terabaikan kepentingannya.
bagaimanakah sebenarnya signifikansi kampung dalam era seperti ini? apakah akan tunduk pada kuasa modal besar? adakah solusi jalan tengah? atau kedua-duanya akan selalu berhadap-hadapan, saling meniadakan satu sama lain?
silakan datang
Rabu, 11 Maret 2015 pl 19.30 di Grobal Art Kos, Jalan Stonen nomor 29, semarang
pemantik diskusi: Kang Syukron (anggota AJI), Purnomo Sasongko (pemerhati kota)
Gratis!
*pekakota forum, kajian perkotaan reguler di bawah Peka Kota, platform inisiasi Hysteria berfokus pada citizen urbanism
Internship Peta Kota @petaSMG
terbuka peluang untuk menjalani internship di Hysteria dalam project Peta Kota.Project Peta Kota ( bisa disearch dengan hashtag #petakota atau @petaSMG) adalah sub program Peka Kota, sebuah paltorm inisiasi Hysteria yang mengkampanyekan kesadaran untuk berkota (citizen urbanism). Peta Kota sendiri bergerak di bidang pemetaan online dengan menggunakan platform Open Street Maps.
Program ini memberi kesematan bagi yang lolos untuk mengikuti serangkaian workhosp bersama OSM dan Ushahidi (US) dan praktik langsung di Kelurahan Purwodinatan, Semarang Tengah selama 6 bulan ke depan.Para peserta akan mendapatkan pengalaman berharga bekerja dan berjeraring dengan lembaga atau individu tidak hanya tingkat lokal namun juga internasional. Lalu apakah Open Street Maps?
bisa anda temukan penjelasannya di sini:
Pemetaan dilakukan dua layer, pertama program ini akan memetakan jalan, bangunan, dan hal-hal umum yang ada di Purwodinatan. Sebagai contoh silakan perhatikan gambar berikut:
YAP! ini adalah peta mengenai Semarang, kalau Anda perbesar di salah satu bagian akan kita dapat begini:
Kalau diperhatikan di bagian google maps, dan open street map ada perbedaan dalam penggunaan peta. OSM ini merupakan peta yang dikreasi sesuai kebutuhan karena taglinenya: Creat Your Maps!
gambar di bawah ini menujukkan sebenarnya banyak wilayah yang belum terpetakan. Citraan satelit menunjukan kompleksnya bangunan di wilayah tersebut namun ternyata kalau layernya berganti tak ada apa-apa, nah di OSM ini kita bisa memetakan apapun sesuai kebutuhan kita.
Layer kedua, kita akan menggunakan Ushahidi, sebuah platform yang dikembangkan di Kenya. contoh paling simpel bisa kita lihat dari apa yang sudah dilakukan teman teman di www.klikjkt.or.id
Buletan Ijo di dalam adalah gambar pemetaan yang masih random, sementara buletan pink di sebelah kanan adalah kategori-kategori pemetaan sesuai kebutuhan pembuat peta. misalnya di sini kita klik air dan banjir, hoplaaaa:
lalu muncullah item di dalam kotak buletan ppink sesuai dengan kategori yang kita inginkan
Saat kita klok di dalamnya, kita akan dihantar pada pelaporan mengenai kategori yang kita pilih.
jika salah satu item itu kita buka maka terdapatlah laporan mengenai item tersebut. di sebelah kanan ada mark warna kuning yang sangat banyak itu adalah variasi laporan dalam kategori tesebut. sementara laporan yang kita akses diberi mark merah.
kalau kita perbesar maka akan kita dapatkan detil lokasinya. Nah di Purwodinatan kita akan belajar cara membuat peta seperti ini. :) semoga beguna untuk kita semua yaa
jika tertarik bisa cari kami di @petaSMG ato 024 8316860 || pekakota@gmail.com
Minggu, 08 Maret 2015
"Sinau Meneh" NgoPi#17
Komunitas Lacikata
NgoPi#17 Edisi "Sinau Meneh"
Sabtu, 14 Maret 2015
di Grobak A(r)t Kos, Jln Stonen 29 Sampangan
Biar tidak tambah bodoh; datang saja, kita ngobrol. Bawa bekal pengetahuan atau bahkan unek-unekmu tentang tetek-bengek sastra hari ini. Jangan kelewat lama di kamar, nanti kamu jadi katak.
(Ngobrol Pintar adalah program rutin Lacikata, awalnya digagas agar teman-teman internal terbiasa dengan teks, wacana, dan agar terbiasa lancar ngobrol, lancar juga dalam mendengarkan pendapat orang lain. Ini sudah masuk edisi ke tujuh belas kalinya di rentang 4 tahun Lacikata berproses)
NgoPi#17 Edisi "Sinau Meneh"
Sabtu, 14 Maret 2015
di Grobak A(r)t Kos, Jln Stonen 29 Sampangan
Biar tidak tambah bodoh; datang saja, kita ngobrol. Bawa bekal pengetahuan atau bahkan unek-unekmu tentang tetek-bengek sastra hari ini. Jangan kelewat lama di kamar, nanti kamu jadi katak.
(Ngobrol Pintar adalah program rutin Lacikata, awalnya digagas agar teman-teman internal terbiasa dengan teks, wacana, dan agar terbiasa lancar ngobrol, lancar juga dalam mendengarkan pendapat orang lain. Ini sudah masuk edisi ke tujuh belas kalinya di rentang 4 tahun Lacikata berproses)
Jumat, 16 Januari 2015
RUN & LEARN: New Curatorial Constellations
RUN & LEARN: New Curatorial Constellations is Japan Foundation’s cultural cooperation projects in visual art for young curators from Philippines, Thailand, Malaysia, and Indonesia. This program offered Young Curators Workshops in those four countries (February – June, 2014) and invitation program to Japan (August – September, 2014) for the curators whose proposals were successfully selected at thepreceding workshops. The workshop in Indonesia was under the theme “Speculation of the spaces and new audiences”. The workshop in Indonesia and Japan were lead by Ade Darmawan, Yukie Kamiya, Yasuko Furuichi, and Mami Kataoka.
1. The Shift: Imported Secondhand Clothing Project
Curated by Angga Wijaya
Ardi Gunawan, Yudha “Fehung” Kusuma, Ismal Muntaha
OPENING:
January 22, 2015
19.00 WIB
EXHIBITION:
January 23 – February 5, 2015
10.00 – 16.00 WIB
VENUE:
Awanama Art Habitat
Jl. Ampera Raya No. 19, Jakarta Selatan, Jakarta, 12540
PUBLIC DISCUSSION:
Friday, January 16, 2015
14.00 – 17.00 WIB
Serambi Salihara
Jl. Salihara No. 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 12520
2. Sidewalk Warfare
Curated by Asep Topan
REZA AFISINA + LOG OUT CORPS
OPENING:
Thursday, January 29, 2015
15.00 - 18.00 WIB
EXHIBITION:
January 30 – February 12, 2015
10.00-18.00 WIB
PUBLIC DISCUSSION AND BOOK LAUNCHING:
Thursday, February 12, 2015
15.00 - 17.00 WIB
VENUE:
The Japan Foundation Hall
Summitmas Building I, 2nd Floor
Jl. Jend Sudirman, Kav 61-62, Jakarta, 12190
3. Jinayah/Siyasah: Playing with Boundaries
Curated by Sita Magfira
Octora, Wulang Sunu, Popo
OPENING:
Friday, January 30, 2015
15.30 – 17.30 WIB
EXHIBITION:
January 31 – February 5, 2015
09.00 – 15.00 WIB
VENUE:
Tetangga Seniman
Kompleks Pusat Pondok Pesantren Al-Munawwir
Jl. KH. Ali Maksum Tromol Pos 5, Krapyak, Yogyakarta
PUBLIC DISCUSSION:
Sunday, February 1, 2015
15.30 – 17.30 WIB
iCAN (Indonesia Contemporary Art Network) Gallery
Jl. Suryodiningratan No. 39, Yogyakarta
4. 'Bok Cinta' Project
(Tengok Bustaman 2)
Curated by A Khairudin
Annisa Rizkiana,Haryo Wibowo/ Bowo Kajangan, Arief Hadinata, Papillon, Tri Aryanto, Imam Budi Cahyono, Hysteria, Pembangun Bayu Putro/ Bayu Tambeng, Karamba Art Movement, Serrum
OPENING:
Saturday, January 31, 2015
19.00 – 22.30 WIB
EXHIBITION I
January 31 – February 15, 2015
09.00 - 21.00
VENUE:
Kampung Bustaman, Purwodinatan, Semarang Utara, Semarang
ARCHIEVE EXHIBITION II
February 16, 2015 - February 28, 2015
Opening Monday February 16, 2015 at Grobak Art Kos, Jalan Stonen No 29, Bendanngisor, Gajahmungkur, Semarang
19.00-22.30 WIB
PUBLIC DISCUSSION:
Sunday, February 15, 2015
15.30 – 17.30 WIB
Kampung Bustaman, Purwodinatan, Semarang Utara, Semarang
Senin, 13 Oktober 2014
PEKAKOTA PROJECT
Masyarakat kota tanpa mimpi, seperti badan tanpa nyawa.
Apa mimpimu tentang Kota Semarang 25 tahun mendatang?
Tuliskan menjadi satu kalimat harapan.
PEKAKOTA PROJECT adalah riset tentang kota dengan cara menyenangkan kerjasama Hysteria dengan Rujak Center for Urban Studies.
Kami akan mendatangi beberapa titik kota baik di dalam kampung maupun di ruang publik.
Untuk kemudian mengajak setiap orang yang lewat untuk menuliskan harapan nya terhadap Kota Semarang pada sebuah papan harapan.
Ribuan harapan yang terkumpul akan direspon oleh seniman lokal menjadi karya seni.
Semua dokumentasi dan hasil riset akan ditampilkan pada Festival Kota Masa Depan, bulan November 2014.
SPOT!
15/10/Rabu : RT 7 RW 3 Tugurejo, Tugu
17/10/Jumat : RW 3 Kampung Bustaman, Purwodinatan, Semarang Tengah
18/10/Sabtu : Lempongsari, Gajahmungkur
19/10/Minggu : RT 2 RW 1, Kandri, Gunungpati
22/10/Rabu : Taman Sampangan, Gajahmungkur
24/10/Jumat : Trotoar Mall Paragon, Jalan Pemuda
25/10/Sabtu : RT 1 RW 1, Mijen, Mijen
26/10/Minggu : RW 3 Sumurboto, Banyumanik
28/10/Selasa : Air Mancur, Jalan Pahlawan, Semarang Selatan
Hysteria
Community Laboratory
www.grobakhysteria.or.id
Twitter : @grobakhysteria
CP Tommy Ari Wibowo: 085640 660338
Purna Cipta : 0896240 13876
Langganan:
Postingan (Atom)