Sebuah gedung, kota, bangunan,pun peristiwa dengan sendirinya tak pernah menarik sebelum diisi kisah. Sebelumkita memberinya nama dan makna ia barangkali adalah realitas yang terpisah,berjarak dari kita. Dengan sendirinya ia menjadi asing. Keasingan itu bisa jadimenarik rasa ingin tahu, atau justru malah mengenal karena kita tak punyasejarah dengannya. Namun percayalah, sebuah obyek yang menarik selalu memantiksebuah kisah.
Bertandang ke Mainz, tanpa bekalreferensi sejarah tertentu seperti di hadapkan pada sesuatu yang benar-benarasing. Namun tak tahu kenapa kota ini sungguh menarik perhatianku. Waktu masihtinggal di Russelsheim, Mainz menurutku adalah satu-satunya kota menarik dilintasan Russelsheim-Wiesbaden. Tak heran baru beberapa hari tinggal diRusselsheim aku langsung ingin mengunjungi Mainz. Berbeda dengan Wiesbaden yangkonon lebih disukai kaum manula,Mainz penuh sesak dengan anak muda. AdanyaJohannes Gutenberg Universitat membuat kota ini dipenuhi anak-anak muda. Tiapkali berangkat dari Russelsheim atau perjalanan pulang dari Wiesbaden, selaluada saja anak-anak muda dengan penampilan menarik di kota ini. Jauh sebelummembaca jenis apa kota Mainz, ketertarikanku pada banyaknya anak muda yangturun ke kota ini memantik rasa ingin tahu. Belum lagi lanskap yang bagus saatmelintas di atas Sungai Rhein. Kota yang benar-benar indah.
Tempat pertama yang menarikperhatianku belakangan aku ketahui bernama Schillerplatz. Selain taman bunga ditempat itu juga terdapat air mancur dengan patung miniatur orang-orang didalamnya. Di Schillerplat juga terdapat banyak bangku sehingga kita dudukbersantai menikmati musim panas.
Tak berlama-lama di situ, bersamaseorang kenalan dari Cina aku menuju sebuah gereja bergaya barok. Lama-lama takmengesankan lagi gereja-gereja ini karena di hampir banyak tempat yang akukunjungi interiornya memiliki kemiripan. Namun rupanya aku melewatkan satugereja yang harus dikunjungi, yakni Mainz Chatedral, Mainz Dom atau St MartinKatedral. Ini adalah gereja yang berusia lebih dari 1000 tahun.
Selain pemerintahan, kotakelahiran Gutenberg ini juga jadi wilayah penting bagi agama nasrani. Semenjakpemerintahan Charlemagne yang kontroversial karena perang Saxon. Demimengkristenkan dataran Eropa, ia memakai kekerasan. Karena pengaruh kerajaannyayang kuat, Mainz pun ikut menjadi kota penting, juga uskup agung Mainz. Uskupagung di zaman itu, sejak Willigis (975-1011) hingga berakhirnya KerajaanRomawi Suci adalah salah satu dari tujuh pemilih kaisar Jerman. Bisa dibayangkabetapa kuatnya keuskupan di Mainz.
Tak hanya tumbuh kembangnya agamanasrani, bagi orang Yahudi, Mainz juga penting. Di awal-awal millennium pertama,Yahudi berkembang cukup baik. Namun posisinya dari abad ke abad pasang surut.Kadang dilindungi, kadang diusir dan pernah pula dibunuh massal. Misalnya padatahun 1349 sekitar 6000 orang Yahudi dibakar karena dianggap penyebab timbulnyawabah hitam.
Tak terasa berjalan-jalanseharian waktu sudah cukup sore. Karena kendala hujan aku urung jalan-jalan ditepi sungai Rhein yang indah itu. (Adin)
*tulisan ini akan diposting secara berkala tentang apa-apa yang aku kerjakan selama menjalani residensi di Nassauischer Kuntverein Wiesbaden, Jerman