Senin, 21 Maret 2011

FORUM BUKIT STONEN

FORUM BUKIT STONEN
Lintas Disiplin, Lintas Kerja, Lintas G
REFLEKSI KETIDAKMERDEKAAN
”KORUPSI & NASIONALISME SETENGAH TIANG”

Hari, Tanggal : Rabu, 23 Maret 2011

Waktu : Pukul 18.30 WIB–selesai (didahului makan malam)

Tempat : Rektorat UNIMUS, Kedungmundu , Semarang

Pembicara :

1. Prof Susanto (Rektor Unimus, Semarang)
2. Prof Purbayu Budi Santosa (Guru Besar Ekonomi Undip)*dalam konfirmasi
3. Adin (direktur hysteria, Semarang)
4. Slamet S.H (LBH Semarang)
Moderator:
Prof Tjetjep Rohendi Rohidi (Guru Besar Antropologi Seni Unnes)
Pembacaan puisi:

Untung Surendro (Penyair Tua, Semarang)
Ribut Achwandi


penyelenggara:
Prof Tjetjep Rohendi Rohidi &
Komunitas Embun Pagi (KEP)
REFLEKSI KETIDAKMERDEKAAN
“KORUPSI & NASIONALISME SETENGAH TIANG”



* Ada semacam frustasi yang perlahan-lahan menggerogoti diri kita, tiap kali perbincangan tentang korupsi akan dimulai. Entah apa namanya, mungkin semacam bosan bercampur rasa mual karena terlalu sering diperbincangkan dan hasilnya: korupsi tetap terjadi.
* Tetapi apa yang terjadi, ketika tak ada lagi yang berbicara dan bekerja melawan korupsi. Korupsi memang masih terjadi, tetapi harapan tak boleh mati.
* Benar, melawan korupsi adalah amanat kehidupan yang panjang, sepanjang usia peradaban umat manusia. Berbagai seminar, diskusi, workshop, dan KPK telah diadakan, dan ternyata: melawan korupsi adalah melawan iblis yang bersarang dalam diri umat manusia. Perang abadi.
* Perbincangan tentang korupsi kali ini berusaha untuk tidak jatuh menjadi sekadar klangenan intelektual yang parau. Topik tentang korupsi ini dipilih sebagai pintu masuk untuk berbicara tentang suatu utopia yang semakin jauh: Nasionalisme setengah tiang.
* Dan apa yang terjadi ketika tak ada lagi intelektual –pemikir, aktivis, seniman, profesor, penulis, penyair, wartawan, mahasiswa dan sebagainya— yang mengkritik praktik korupsi bertopeng nasionalisme semacam itu? Praktik topeng monyet nasionalisme yang diperagakan para petinggi negara semacam itu harus membangunkan para pengkritiknya untuk bersuara lantang (critics of nationalism within nationalism—Prof. Edward W. Said).
* Meskipun kita tahu, kritik terhadap praktik korupsi telah banyak dilancarkan. Tetapi kita harus berani mengakui bahwa kritik terhadap korupsi –dan juga segala macam kebobrokan sosial-kultural-sistemik—seringkali diadakan dan didasarkan (hanya) atas suatu perbincangan monolog: satu disiplin, satu lingkungan kerja dan satu generasi.
* Perbincangan kita kali ini, dengan demikian, merupakan sebuah eksperimen kecil untuk melakukan kritik yang didasarkan atas dan dilemparkan dengan argumen kuat yang lahir dari suatu perbincangan yang cukup komprehensif: lintas disiplin, lintas kerja, lintas generasi. Singkat kata, suatu kritik lintas disiplin-kerja-generasi—suatu cara pandang yang harus dibudayakan dalam usaha memahami, mengkritik dan mengubah dunia.


TENTANG FORUM BUKIT STONEN

* Refleksi ketidakmerdekaan yang diselenggarakan Forum Bukit Stonen ini berupaya menciptakan momentum pemantik hidupnya kesadaran kritis masyarakat melalui forum yang rencananya akan diagendakan setiap bulan sebagai respon atas problem-problem sosio-politik-kultural kemasyarakatan.
* Forum Bukit Stonen merupakan gerakan swadaya masyarakat sipil yang bermula dari kegelisahan yang sebenarnya jamak tetapi terpendam oleh hingar-bingar berbagai wacana yang dihembuskan oleh rezim wacana; pemerintah dan media massa.
* Forum ini merupakan suatu upaya membangun jembatan komunikasi antara berbagai macam kaum cendekiawan lintas disiplin ilmu pengetahuan, lintas bidang kerja sosial-kebudayaan dan lintas generasi, terlebih sebagai jembatan dialog antara kaum akademisi dan non-akademisi dalam berbagai bidang tersebut.
* Forum Bukit Stonen, dengan demikian, bukanlah lembaga swadaya masyarakat, melainkan hanyalah paguyuban yang bersifat sosial dan tidak diikat oleh apapun, kecuali hanya oleh: kegelisahan dan ikhtiar sederhana untuk melakukan persemaian pemikiran—dengan pihak manapun yang memiliki visi yang sama: merawat akal sehat untuk Indonesia yang lebih baik.


Acara

18.30-19.00 Didahului dengan makan malam
19.00-19.15 Pembukaan
Pembacaan Puisi
19.15-selesai Diskusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar