Sabtu, 27 Agustus 2011

Banjaran Rama Bargawa

:Sigid Ariyanto

aku akan berjalan merambah ke lembahlembah mengabarkan kematian dari kota ke kota. pada satria dan denawa tentu saja. kau pasti tak mau maut menerobos jendelamu dan membawa segala yang sementara termasuk cinta. sejak aku kemasi satusatunya cinta dari ibuku aku tak tahu lagi hati ini kuletakkan di mana. dari kematian aku belajar tak ada kejujuran selain maut. tak ada kesungguhsungguhan jalan selain ajal. aku berjalan terus berjalan memamah apa saja. menumpas apaapa yang pantas. jika aku tak mati di sini. tentu maut menungguku di tikungan nanti. namaku rama bargawa ya rama parasu ya jamadagni. aku tutup liang darimana aku berasal. aku sumpahi ramaku. dan dengan parasu aku tataskan dendamku. aku akan berjalan di kegelapan yang menelan rahasia tentang maut yang sempurna. narada memberi petunjuk sasrabahu telah kuremuk. tapi maut adalah jarak. tiap dikejar ia menjauh tiap diabai ia merajuk. jinakjinak merpati. hingga akhirnya kutemui lelaki berbudi resi ialah titisan wisnu sendiri: sri rama. telah aku sempurnakan pati. aku tenang berenang di sini. kelak sesorang akan menempuh semacam kesungguhan ini pada saat itulah ia bertemu dewaruci. namaku jamadagni ya rama parasu ya rama bargawa. jiwaku sekarang siap diangkat kapan saja


2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar