Tidak seperti biasanya Hysteria mengadakan kegiatan di tengah hari. Kemarin hari Minggu (04/03/12) sekitar pukul 13.00 wib Hysteria mendapat “Buah Tangan” dari Nasrin Saadat, seorang Photografer asal Iran yang mengambil S2 di University of Malaya, Malaysia. Program Buah Tangan ini adalah yang kelima yang di buat oleh Hysteria pada saat mereka kedatangan tamu atau teman teman yang pulang dari luar kota. Acara yang diadakan di Grobak A[r]t kost, Hysteria jalan Stonen 29 Bendan Ngisor Sampangan tersebut berisi cerita Nasrin tentang Mela Jaarsma, seorang pelaku seni yang sejak 1984 pindah ke jakarta, di sana dia belajar di IKJ dan pada 1986 dia pindah ke Jogja untuk meneruskan studynya di ISI. Pada tahun 1988 Mela Jaarsma bersama Nindityo Adipurnomo mendirikan Galeri Cemeti yang mana pada tahun 1999 berubah nama menjadi Rumah Seni Cemeti. Sejak tahun 1995 dia menjadi anggota dewan Cemeti art Foundation yang akhirnya berubah menjadi Indonesia Visual Art Archive (IVAA) di Jogja.
Diskusi berjalan dengan rileks namun tak luput dari dialog yang membangun. Nasrin yang memilih Mela sebagai bahan riset untuk Study-nya menceritakan bagaimana proses kreatif Mela dalam berkarya. Nasrin menggambarkan Mela yang berkonsentrasi pada masalah suku dan ras, membuat karya-karya instalai yang sebagian besar berupa pakaian. Bagi Nasrin Mela adalah salah satu pelaku seni yang konseptual dan kontekstual. Salah satu karya mela yang menarik adalah “The Zipper Zone” dimana pengunjung bisa dengan bebas membuka resleting yang telah dirangkai sedemikian rupa menutupi seluruh tembok. Diantara resleting tersebut tersembunyi gambar pada tembok, dan pengunjung tidak akan tahu apa yang akan mereka lihat setelah membuka resleting tersebut. Nasrin menterjemahkan karya itu sebagai hal yang dialami oleh setiap orang, seperti pengunjung yang membuka resleting. “in life we will not know what happened. so the moment we want to choose something, it helps if we think about it carefully(dalam hidup kita tidak akan tahu apa yang terjadi. jadi pada saat kita hendak memilih sesuatu, ada baiknya jika kita memikirkan hal tersebut masak-masak)” demikian yang di tafsirkan Nasrin terhadap karya Mela “The Zipper Zone” itu. (Prabowo Novanto a.k.a Openk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar