Sabtu, 30 November 2013

Kaprow, Higgins, dan Jonas Mekas*

dokumentasi 'happening'    karya Allan Kaprow (1)
dokumentasi 'happening' karya Allan Kaprow (1)

(bagian ke dua puluh dua)
Ada beberapa nama yang menurutku menarik untuk diulas dari seniman yang terlibat Fluxus ini. Tulisan ini merupakan terjemahan bebas dari Wikipedia sebagai pengantar untuk memahami siapa mereka. Sebelumnya aku menulis tentang Beuys, kali ini ada Allan Kaprow, Dick Higgins, dan Jonas Mekas.

Penemu Konsep Happening

Allan Kaprow (23 Agustus, 1927 – 5 April, 2006) merupakan pelukis Amerika yang terkenal dengan pengembangannya atas performanceart. Tahun 1950- 1960 an dia mengembangkan seni ‘environment’ dan ‘happening’. Pada akhirnya Kaprow mengembangkan apa yang namanya ‘activities’ dan memutuskan mempelajari kehidupan sehari-hari dan belakangan mempengaruhi perkembangan fluxus, performance art dan seni instalasi.
Jebolan New York University ini banyak terpengaruh oleh buku John Dewey tentang seni sebagai sebuah pengalaman Art as Experience. Kaprow belajar seni dan filsafat dan memperoleh gelar Master of Art di dari Columbia University di jurusan sejarah seni. Di Hans Hofmann School of Fine Arts tahun 1947 dia mulai mengembangkan gayanya action painting yang mempunyai pengaruh besar dalam ‘happening’ pada tahun-tahun berikutnya.
Kaprow mempunyai sejarah panjang mengajar, pernah di Rutgers, Pratt Institute, the State University of New York at Stony Brook, dan di California Institute of the Arts, sebelum akhirnya ia menjadi anggota penuh University of California, San Diego. Kemudian ia melanjutkan studi komposisi dengan John Cage di kelas New School for Social Research, melukis bersama Hans Hofmann, dan belajar sejarah seni bersama Meyer Schapiro. Salah satu pendiri the Hansa and Reuben Galleries di New York ini lalu menjadi direktur di Judson Gallery. Terpengaruh John Cage, ia menjadi tak produktif lagi melukis dan lebih banyak membuat aksi. Bersama Professors Robert Watts, Geoffrey Hendricks, dan Roy Lichtenstein, George Brecht, George Segal, dan lain-lain ia membantu mencipta Fluxus. Pada masa itulah ia memulai apa yang dinamakan ‘Happening’.
Tahun 1958, Kaprow mempublikasikan esainya tentang Jackson Pollock ". Termaktub di dalamnya tentang seni konkret yang bahannya berasal dari objek sehari-hari. Seperti cat , kursi , makanan , lampu listrik dan neon , asap , air , kaus kaki tua, anjing , film. Dalam bagian yang lebih detil ia menggunakan istilah ‘happening’ untuk pertama kalinya kemudian ia menyatakan kemampuan teknis dan hal yang sifatnya permanen mesti dilupakan serta barang yang tak mudah rusak semestinya digunakan dalam seni. ‘Happening’ pertama kali diawali dengan petunjuk teks yang ketat yang dipatuhi oleh penonton maupun performer untuk mendatkan pengalaman dalam seni. Bagi Kaprow, ‘happening’ adalah permainan, petualangan, dan beberapa aktivitas yang berkaitan deengan permainan. Lebih jauh Kaprow mengatakan happening itu terjadi begitu saja. Tak ada struktur, pertengahan, akhir dan tak ada hirarki antara artis dan penonton. Adalah respons penonton yang akan menentukan sebuah seni. Pengamat atau penonton diposisikan tak hanya sebagai pembaca yang pasif tetapi juga diajak untuk berinteraksi dan menjadi bagian dari seni.
‘happening’tenar pada tahun 1961- 1962 saat Kaprow mengajak siswa dan temannya di sebuah situs yang spesifik untuk membuat aksi kecil. Metode ini digunakan untuk mendorong respons kreatif dari para audiens, memberi mereka keberanian untuk membuat koneksi sendiri antara ide dan acara.
Pilihan pada Kaprow didasari atas wawancaraku dengan beberapa seniman di Indonesia yang ternyata familiar dengan konsep-konsep Kaprow selain Beuys.

dokumentasi 'happening'    karya Allan Kaprow (2)
dokumentasi 'happening' karya Allan Kaprow (2)

Something Else Press Higgins

Seniman Fluxus lain yang memegang peranan penting adalah Dick Higgins. Dick yang juga seorang composer dan penyair ini membuat penerbitan bernama Something Else Press yang menerbitkan karya-karya seniman fluxus. Pria kelahiran 15 Maret 1938 asal Cambridge, Inggris ini akhirnya menikahi seniman fluxus lainnya, Alison Knowles di tahun 1960. Keterlibatan Dick pada fluxus tak bisa dilepaskan dari pertemuannya dengan John Cage saat mempelajari komposisi di New School of Social Research, New York.
Beberapa karya tokoh penting yang pernah diterbitkannya yakni Gertrude Stein, Marshall McLuhan, John Cage, Merce Cunningham, Claes Oldenburg, Ray Johnson, Bern Porter dan banyak lagi yang lainnya. ia juga aktif membimbing artis Fluxus lainnya seperti George Brecht, Wolf Vostell, Daniel Spoerri, Emmett Williams, Eric Andersen, Ken Friedman, dan lain-lain. Dick meninggal pada tahun 1998. Anaknya,, Hannah Higgins adalah pengarang buku Fluxus Experience, sebuah buku yang berpengaruh dalam gerakan  Fluxus. Sementara Jessica Higgins, saudara kembar Hannah Higgins adalah artis multimedia New York yang memiliki koneksi dekat dengan curator menjanjikan, Lance Fung, dan terlibat dalam acara Fluxus pada masa-masa berikutnya.
Istilah intermedia, pertama kali diintroduksikan oleh Higgins untuk menggambarkan peristiwa yang membingungkan dalam kegiatan seni pada tahun 1960an. Karakternya berupa bertemunya berbagai bidang lintas disiplin, misalnya antara gambar dan puisi, lukisan dan teater, dan yang semacam itu.

Dick Higgins memiliki vitalitas kreatif yang luar biasa. Dia hidup dengan ide-ide. Selain menjadi seorang seniman dan penerbit, Higgins adalah organizer dan pendakwah. Dia menyalakan api untuk Fluxus
Dick Higgins memiliki vitalitas kreatif yang luar biasa. Dia hidup dengan ide-ide. Selain menjadi seorang seniman dan penerbit, Higgins adalah organizer dan pendakwah. Dia menyalakan api untuk Fluxus


God Father Film Avant Gard Amerika

Kalau kamu pecinta film-film eksperimental sudah pasti tahu Jonas Mekas. Seoarang seniman multitalenta kelahiran Lithuania 24 December 1922 ini sering dipanggil sebagai "the godfather of American avant-garde cinema." Karena perang ia hijrah dari Lithuania tahun 1944, perjalanannya terhenti karena ulah tentara Jerman dan dipekerjapaksakan di kamp pekerja Elmshorn, Hamburg bersama saudaranya Adolfas Mekas (1925–2011). Saudaranya kabur dan bersembunyi di perbatasan Danish selama dua bulan hingga perang berakhir.
Setelah perang, Mekas menjadi orang yang terusir dari negaranya dan tinggal di Wiesbaden dan Kassel. Dari tahun 1946 hingga 1948, ia belajar filsafat di Universitas Mainz. Setelah itu pindah lagi bersama saudaranya ke Amerika Serikat tepatnya di Williamsburg, Brooklyn, New York. Dua minggu setelah kedatangannya ia lalu membeli kamera Bolex 16mm dan mulai merekam peristiwa dalam hidupnya. Dia menemukan film film avant gard di Cinema 16 milik Amos Vogel setelah itu ia memulai mengurasi pemutaran film-film avant gard di Gallery East on Avenue A dan Jalan Houston Street. Ia juga mengurasi film di Film Forum, bertempakan di Carl Fisher Auditorium, nomor 57.

Jonas Mekas
Jonas Mekas

Bersama Adolfas Mekas, tahun 1954, ia mendirikan majalah Film Culture, empat tahun kemudian ia mulai menulis jurnal film untuk kolom tabloid mingguan gratis The Village Voice. Bersama teman-temannya ia lalu mendirikan Film-Makers' Cooperative tahun 1962 yang visinya mendistribusikan film-film avant gard. Dua tahun berikutnya ia membuat Filmmakers' Cinematheque in yang akhirnya menjadi arsip film avant gard terbesar di dunia.  Mekas dekat dengan banyak artis seperti Andy Warhol, Nico, Allen Ginsberg, Yoko Ono, John Lennon, Salvador DalĂ­, dan juga George Maciunas.
Ia pernah ditangkap karena memutar film Flaming Creatures (1963) dan Jean Genet’s Un Chant d’Amour (1950) dengan tuduhan mempertunjukkan hal cabul. Tahun 1967, ia mengorganisir New American Cinema Expositions, yang melakukan perjalanan dari Eropa hingga Amerika Selatan.
Bersama Stan Brakhage, Ken Kelman, Peter Kubelka, James Broughton, dan P. Adams Sitney, ia memulai ambisinya yang penting di Anthology Film Archives untuk mendirikan kanon karya sinematik penting. Di samping aktivitasnya dalam dunia perfilman, Mekas juga dikenal sebagai penyair Lithuania. Ia menerbitkan puisi dan prosanya dalam bahasa Lithuania, Prancis, Jerman, dan Inggris. (Adin)

*tulisan ini akan diposting secara berkala tentang apa-apa yang aku kerjakan selama menjalani residensi di Nassauischer Kuntverein Wiesbaden, Jerman
(image yang digunakan seluruhnya berasal dari internet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar