Sabtu, 16 Agustus 2014

MAKING ARTIST # 2


HYSTERIA
mempersembahkan

Screening A.M
MAKING ARTIST # 2
Pemutaran film tentang street art, performance art, video art, dan instalasi



20-21/8/2014
19.00 - selesai
Taman Budaya Raden Saleh
Jalan Sriwijaya nomor 29, Semarang


Rabu (20/8) 19.00-selesai
1. Marcel Duchamp 1968 BBC Interview (27 menit)
2. MOCAtv presents 'in Focus' Jonas Mekas (23 menit)

Kamis (21/8) 19.00-selesai
1. Graffiti Wars (46 menit)
2. Marina Abramovic speaks about art and the potential of the Mind (16 menit)


Reference:

1. Marcel Duchamp 1968 BBC Interview (27 menit)

Pada wawancara antara wartawan BBC Joan Bakewell dan Marcel Duchamp tahun 1968 awalnya disiarkan sebagai bagian dari jaringan acara " Late Night Line Up". Bakewell menyebut Duchamp sebagai "Sosok yang luar biasa, [dia]  banyak tersenyum, [dan] merokok cerutu." Selama mereka duduk, Duchamp menjelaskan bagaimana ia telah menemukan kesulitan membuat "karya seni," dan untuk sebagian besar menghabiskan waktunya mencoba untuk mendiskreditkan kata "seni" itu sendiri. Penuh komentar dan kritik tajam, Duchamp dapat digambarkan sebagai salah satu pengaruh terbesar pada seni kontemporer.

Marcel Duchamp adalah pelukis, pematung, pecatur, dan penulis berkebangsaan Perancis-Amerika yang karyanya dikaitkan dengan Dadaism dan seni konseptual, meskipun tidak terkait langsung dengan kelompok-kelompok Dada. Duchamp umumnya dianggap, bersama dengan Pablo Picasso dan Henri Matisse, sebagai salah satu dari tiga seniman yang membantu untuk menentukan perkembangan revolusioner dalam seni plastik di dekade pertama abad kedua puluh, yang bertanggung jawab untuk perkembangan yang signifikan dalam lukisan dan patung. Duchamp memiliki dampak besar pada dunia kesenian abad ke-20 & abad ke-21. Pada Perang Dunia I, ia menolak pekerjaan banyak rekan artis nya (seperti Henri Matisse) sebagai seni "retina", dimaksudkan hanya untuk menyenangkan mata. Sebaliknya, Duchamp ingin menempatkan seni kembali dalam ranah service of the mind.



2. MOCAtv presents 'in Focus' Jonas Mekas (23 menit)
Video ini adalah salah satu program yang berfungsi sebagai pengenalan karya Jonas Mekas, yang terkenal pendiri Anthology Film Archives. Dalam film-filmnya, ia berusaha untuk menangkap esensi momen-momen biasa - potongan kehidupan sehari-hari. Seiring waktu, ia telah mengumpulkan arsip yang luas dari kedua film dan video, yang ia edit menjadi lirik, film diaristic dan juga dicetak kembali sebagai karya seni fotografi. Dalam wawancara ini, ia menjelaskan mengapa dan bagaimana dia membuat film, dan menunjukkan kepada kita lingkungan serta ruang kerjanya.
 Video ini dirilis bersama presentasi utama karyanya di Galeri Serpentine, BFI Southbank dan Centre Pompidou, wawancara eksklusif dengan Jonas Mekas ini diambil pada Oktober 2012 di pemukiman Brooklyn di mana dia tinggal, bekerja dan menyimpan rol seluloid yang berisi film dan rekaman video penting dalam sejarah perfilman yang telah berumur 60 tahun.


Jonas Mekas adalah seorang pembuat film Lithuania, penyair dan seniman yang namanya sering hilang di antara nama-nama besar yang disandang oleh industri filem dunia, baik di Eropa maupun Amerika Serikat. Tidak banyak yang tahu tentang sosok penting dalam perkembangan sinema avant-garde ini.  Dengan menggunakan kamera Bolex 16mm-nya, sutradara gaek berumur 88 tahun ini menjadikan rangkaian kepingan seluloidnya sebagai artefak sejarah perkembangan kebudayaan Amerika Serikat. Sebagai direktur dan sinematografer, ia dikenal lewat karyanya seperti As I Was Moving Ahead Occasionally I Saw Brief Glimpses of Beauty (2000), Reminiscences of a Journey to Lithuania (1972) dan Walden (1969). Karyanya telah dipamerkan di museum-museum dan festival di seluruh dunia.


1. Graffiti Wars (46 menit)

Graffiti Wars merupakan dokumenter keluaran BBC berdurasi 47 menit yang membahas perseteruan antara seniman grafiti Banksy & King Robbo. Pada 2009, karya mural tertua di London, yang dibuat oleh King Robbo, ditimpah / ditutupi oleh mural yang dibuat oleh Banksy. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu pemicu perseteruan artis mural lintas generasi tersebut.


Banksy merupakan seniman graffiti, aktivis politik, dan sutradara film yang berasal dari Inggris. Ia dikenal karena karyanya sarat pesan seperti, bersikap anti korporasi, melawan kemapanan perusahaan multinasional, serta segala yang berbau kapitalisme termasuk periklanan. Hal tersebut dapat terlihat dari obyek yang dibuatnya berupa polisi, tentara, kamera CCTV, anak kecil, para pesohor dunia, iklan korporasi, dan binatang seperti tikus dan monyet. Identitasnya yang tidak pernah diketahui membuat ia dikenal juga sebagai “Pseudo-anonymous British graffiti artist”. Nama besarnya dikenal diseluruh dunia dan karya-karyanya banyak dielu-elukan pemural jalanan diberbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.

John Robertson atau biasa dikenal dengan sebagai King Robbo, merupakan salah satu artis mural awal di London. Pada tahun 1985 King Robbo mulai membuat karya mural dinding-dinding kota London, salah satunya ada di bawah Kantor Kepolisian Transportasi London. Karya tersebut berukuran besar, penuh dengan warna dan sering disebut "Robbo Incorporated." Selama bertahun-tahun karya tersebut menjadi bagian tertua dari grafiti di London.


2. Marina Abramovic speaks about art and the potential of the Mind (16 menit)

Seniman, ilmuwan, pemimpin spiritual dan ekonom berkumpul di Amsterdam pada tahun 1990 untuk mengeksplorasi paradigma yang muncul dari pandangan dunia holistik dan implikasi bagi ekonomi global. Konferensi lima hari dengan tajuk Art Meets Science and Spirituality in a Changing Economy ini terinspirasi oleh seniman Joseph Beuys dan Robert Filliou, dan diwujudkan oleh Louwrien Wijers, yang menyebutnya sebagai mental sculpture.
Film ini, bagian kelima dari keseluruhan film, mengajak fitur fisikawan Fritjof Capra berbicara tentang pergeseran paradigma menuju pandangan dunia yang sistematis; Sarjana Hindu dan imam Katolik Raimon Panikkar membahas sosial ekonomi, seni, ilmu pengetahuan, agama, dan keindahan; dan artis performance Marina Abramovic menjelaskan penyelidikannya terhadap batas-batas fisik dan potensi mental. Diantara topik yang dibahas dalam konferensi tersebut adalah keberlanjutan ekologis, ketakutan terhadap perubahan yang eksistensial, peran kreativitas dalam persepsi baru dari realitas, dan pola-pola yang menghubungkan hal-hal tersebut.


Marina Abramović lahir pada 30 November , 1946. ia adalah artis yang tinggal di New York, seorang artis panggung yang memulai kariernya di awal 1970-an. Karyanya mengeksplorasi hubungan antara pemain dan penonton, batas-batas tubuh, dan kemungkinan-kemungkinan terhadap alam pikiran.  Pada tanggal 14-31 Maret 2010, Museum of Modern Art (MoMA) di New York menggelar pameran pertunjukan besar tentang karya dari Marina, yang merupakan pameran pertunjukan terbesar dalam sejarah MoMA. Aktif selama lebih dari tiga dekade, dia telah digambarkan sebagai grandmother performance art.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar