Selasa, 19 Juni 2012

Ruang Publik di Mata Street Artist



Memiliki  hobi yang keren memang sangat diinginkan oleh banyak anak muda. Salah satunya adalah street art, salah satu subkultur yang cukup keren di mata anak muda. Sudah sejak awal tahun 2000 street art menjadi salah satu hobi yang diminati.


Semarang cukup berkembang akhir-akhir ini, banyak sekali kegiatan anak muda yang menjadi pembicaraan di semarang. Street art juga mendapatkan tempat di hati anak muda yang mulai mencari aktualisasi diri, bagi anak muda yang merasa harus keren. Namun semakin diminatinya street art menjadikan beberapa kondisi kota semarang agak dilupakan. Bagaimana kondisi fasilitas umum yag ada di semarang yang menjadi korban eksistensi anak-anak street art. Untuk mendiskusikan hal tersebut, Sabtu (16/6) lalu Tinta Hitam dan Jeho bekerja sama dengan Hysteria untuk mencari titik cerah terhadap hal tersebut. Forum yang diadakan di Grobak A[r]t kos hysteria jalan Stonen 29 Bendan Ngisor Gajah Mungkur tersebut dihadiri oleh sekitar 80an anak muda penghobi street art.  





Dalam forum tersebut terjadi sedikit perdebatan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak, tempat mana yang boleh dan tempat mana yang tidak boleh. Kekurang tahuan anak anak muda ini yang melakukan “Bombing” sampai ke rambu jalan yang bagi sebagian pelaku street art itu adalah perbuatan yang merugikan orang lain. Ari, salah satu eksponen street art dari kelompok 12pm menyatakan kalau anak muda yang hobi street art itu perlu melakukan forum bersama, jadi tidak Cuma asal eksis dengan melakukan bombing di tempat umum, namun perlu menambah wacana lokal yang  menurutnya hal tersebut bisa merekatkan jalinan emosional. (Opnk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar