Jumat, 02 September 2011

Kpd. Minke

: Pramoedya

Demikianlah
maka kau dilepas di penjara sesungguhnya

masa lalu dilucuti
hanya ribuan jarum dan maut api
tersemat pada dadamu nyala
Pandang mata hangus terbakar
sejauh ‘mandang luka berkobar

di dermaga
seluruh kapal telah bertolak
lambai tangan bukan perpisahan
melainkan selamat datang
pada senyap yang keparat
dan kita harus berdamai sodara!
Dengan nyeri dan sampah ini

Angin berhembus teduh
dari telukteluk yang takluk
Menyebar wabah duka
dan peniarapan harap
sedang petanya telah berubah

mungkin tanah ini tak lagi kau kenali
tapi kau lahir di sini pasti
oh betapa sepi
ditikam rindu berkali
oleh cinta yang lapar
dan mimpimimpi yang gegar

sepi sekali
segalanya telah diserahkan pada laut
tapi hujan menghangatkannya selalu

Demikianlah
maka kau belajar mengubur pada wajahmu yang cekung
tapi uraturat kepalamu mengguratkan lain
bahwa:
terlalu larut untuk pulang
tak bisa surut selain pasang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar