Minggu, 29 April 2012

“Yang Mau Maju Ayo Bareng Kami, yang Gak Mau, Tinggalkan”




“Kalau memang mereka sulit diajak maju, kenapa dipaksakan. Sekarang kereta mau berangkat, kalo mau mari naik, kalo nggak mungkin pengen naik KA berikutnya,” ujar Indra Budi dalam Buah Tangan#6 yang digelar di GAK, Stonen 29 Bendanngisor, Gajahmungkur, Semarang (23/3) lalu.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh Indra yang mengatakan di masa jayanya dulu Power Slaves dianggap telah meninggalkan teman-teman sesame pelaku scene musik di Semarang.
Acara yang diinisiasi oleh Hysteria sebagai forum berbagi kali ini mengundang beberapa personil Power Slaves untuk menjadi pembicara. Kebutuhan untuk mengundang mereka kata Project Officer GAK, Openk Hysteria didasari atas kebutuhan untuk belajar sejarah.
“Dari mereka, kami ingin tahu dalam konteks apa dan bagaimana mereka lahir dan tumbuh. Menurut kami, generasi hari ini harus tahu sejarah supaya tahu pola kebudayaan, belajar dari lubang cacatnya sehingga tidak terjebak lubang yang sama.
Openk, menambahkan acara-acara semacam ini akan sering diadakan ke depan untuk mempelajari sejarah gerakan seni anak muda kota di Semarang. Soal definisi seni anak muda memang masih bisa diperdebatkan, namun dalam forum itu Openk tidak menjelaskan secara detil definisinya.
Acara yang dihadiri juga oleh  Heidy Ibrahim (Vocalis) dan Anwar Fatahilah (Bass) berlangsung selama hampir dua jam. Heidi selaku vokalis menyayangkan sikap anak muda Indonesia yang apatis terhadap negaranya sendiri.
“Mereka mengatakan saya suka musik, saya suka heavy metal, tetapi saya benci Indonesia, Fuck Indonesia, ini apa-apaan sebuah pernyataan yang absurd dan bodoh,” katanya. Heidi menambahkan kalau mereka memang mengaku cinta musik seharusnya mereka juga mulai tumbuh kesadaran akan kekayaan tradisinya. “Tanpa itu semua anak-anak muda ini sedang membual dan omong kosong,” lanjutnya.
Bassis Power Slaves, Anwar melanjutkan “Dari kekhawatiran apatisme anak muda Indonesia, Power Slaver membentuk The Slaver’s, yakni komunitas pecinta Power Slaves yang kegiatannya tidak hanya membantu promo Power Slaves tetapi juga mengkampanyeka gagasan yang diusung oleh Power Slaves.”
Disinggung soalnya sedikitnya peminat yang datang dalam diskusi yagn dimulai pukul 19.00 maju dari jadwal dalam poster, Heidi mengatakan janganlah meributkan yang tidak datang, sebaliknya berdayakan yang datang dan apa yang bisa dilakukan dengan orang-orang yang mau datang.
“Meributkan orang-orang yang tidak datang itu sama dengan membuang waktu,” katanya. Ini, kata dia, juga beranalog dengan pernyataan Indra soal kereta, kalo tidak mau maju kenapa harus ditunggu, dimanjakan, didorong-dorong. Bagi Heidi yang mau maju ya ayo maju bareng dengan mereka, dan yang mau tinggal dan tidak ke mana-mana ya silakan itu urusan yang bersangkutan. (adn)


Kamis, 26 April 2012




Musim III

Kau hanya perlu merelakannya seperti musim. betapapun ia akan berlalu. beberapa kesan darinya akan tinggal sebagai kenangan. sebagian yang lain mengendap jadi pelajaran. dan justru karena musim suatu saat kamu akan mengingatnya di musim yang lain. pada akhirnya kitapun bukan milik siapasiapa. kita milik kesepian. pada teman dan kekasih kita berusaha ditenangkan. tapi mereka pergi. dan datang sebagai bebayang. selalu saat orangorang tidur lelap. hanya ada sendiri yang meradang di pembaringan mengingat masa yang lewat. kaku membujur tapi tak bisa sungguhsungguh tidur. sesekali aku bermimpi berdiri di taman yang kosong. lampu taman meredup, udara dingin, dari jauh langit memerah. Sebuah petang yang mencemaskan. ada yang mengendap di dada dan berdesir serupa bisikan menyebut namanama. berulangulang. seperti mantra kita tersihir bak menanggung kutuk sedari lahir. darah tersirap pada apaapa yang terbiasa lindap. sungguh aku tidak pernah merasa ini biasa saja (dan selalu seperti itu). kau tahu, tubuhku rentan pada cuaca dan segala perubahan mendadak pada dirinya  (adin)

Solidaritas Untuk Galih


oleh: Openk Hysteria

Semarang akhir akhir ini hampir seperti tak ada angin. Panas sekali rasanya, jika ingin keluar rumah siang hari seperti ada api di muka kita. Aku hanya duduk saja di teras rumah pagi menjelang siang itu. Keringatku bergulir sebesar biji semangka dan seketika membasahi badan.  Sejenak aku menatap sebulir keringat yang hendak jatuh dari tubuhku, aku teringat akan satu waktu dimana aku dan rekan-rekan Karamba Art Movement ( KAM ) bersama berjoget saat mereka mengadakan acara di UNNES Gunung Pati. Waktu itu yang main musik reggae, seperti semuanya terhipnotis oleh genjrengan ritmis nan nyantai. Ya, aku, Galih, Fauzi, Gabeng dan rekan rekan yang lain bergoyang hingga berkeringat dan lemas. Sangat jelas sekali bagaimana Galih berteriak padaku saat itu, “ Gimana ya, biar kita di Semarang bisa bareng bareng  ikut ngramein kota ini?” tanyanya. Aku diam senyum, lalu berjoget lagi. Hal tersebut bukannya tidak kupikir, aku berpikir jika itu adalah sesuatu yang sangat berat dilakukan karena pasti membutuhkan ketulusan, pengorbanan, juga energi dan uang yang sangat besar untuk sekadar ikut meramaikan kota Semarang. Namun diam-diam aku terpacu oleh semangat Galih. Ya itu sudah sangat jelas.



Galih adalah salah satu pendiri Karamba art Movement ( KAM ) yang masih  berstatus mahasiswa jurusan DKV Seni Rupa di UNNES. Sebelumnya Galih bergabung di komunitas Koentji Kota yang lebih sering membuat Mural dan Grafiti. Pertengahan tahun 2009 Galih akhirnya mengajak Fauzi ( bejo) dan Adi Wicaksana ( Gabeng) untuk membuat sebuah komunitas yang bernama Karamba. Mulai dari itulah Galih terus berproses dari mengikuti pameran pameran, hingga membuat pameran. Salah satu gagasan yang menarik dibuat adalah “Attention Project” yang sudah menjadi acara reguler tiap 6 bulan sekali. Di situ setiap orang bisa mengikuti pameran, dengan dasar “ Semua orang adalah seniman sesuai kapasitas masing-masing” ungkap Galih.


Terlahir dengan nama Galih Wisudha Pratama, anak dari bapak Gawat Purwanto dan ibu Noor Yani,  di Kudus 31 Mei 21 tahun silam. Besar di lingkungan pengajar membuat Galih menjadi lebih kritis dari teman-teman seusianya dulu. Dan sejak SMA Galih sudah membaca buku buku yang mungkin teman-teman SMA-nya tidak tahu buku apa itu. Setelah diterima di UNNES Galih menjadi semakin aktif dalam menggeluti ketertarikannya, yaitu bidang seni rupa. Galih adalah anak yang supel dan pandai bergaul, semua rekan-rekan merasa kalau Galih adalah anak yang penuh semangat, kritis, dan bersahabat. Di Semarang Galih sudah mengikui banyak kegiatan antara lain, mengikuti Stonen minifest, Smartfest, Artsem, Kotak listrik#3, Klinik Budaya Rupa & musik 2010, Playon, dan beberapa Pameran di luar kota Semarang. Eksistensi Galih terbilang ikut meramaikan kota Semarang, atas semangat dan kerja keras militansinya di Semarang. 


Karamba yang digerakkan oleh Galih pun mengalami perkembangn yang signifikan, sejak 2009 hingga sekarang Karamba sudah memiliki jaringan yang relatif luas. Kemampuan Galih melobi, juga mencari teman memang patut diacungi jempol. Selain itu Karamba juga sudah memproduksi merchandise ala KAM yang sangat diminati oleh banyak orang. Terbilang Karamba sebagai sebuah komunitas sangat layak untuk mendapatkan pengakuan komunitas ideal. Peran Galih cukup besar dalam ikut meramaikan kota Semarang.
 Hem,  aku semakin bertanya sampai saat ini, apakah kita sudah bareng-bareng ikut meramaikan kota Semarang Lih? (openk)




(foto-foto merupakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan Galih Karamba Art Movement baik diinisiasi dia langsung maupun partisipasi dia)



Selasa, 17 April 2012

solidaritasuntukgalih




TOGETHER AS ONE
Music show dan performance art penggalangan dana untuk Galih Caramba Art Movement dan Fauzi Zakaria
Rabu, 18 April 2012 U-FOO cafe Sampangan - Semarang pukul 19.00-end
featuring: HYSTERIA | CARAMBA | KUBU RUPO
GROBAKART | RUMAH PENSIL | EMKA TEATER
SS | ORART ORET | OUTSIDERS!INK | SBS
BLUES COMMUNITY etc

PLEASE JOIN AND WELCOME!

Kamis, 12 April 2012

Apresiasi Film olh Teater ASA


Film ini mengisahkan kehidupan manusia di masa depan, tepatnya pada tahun 2161 ketika gen penuaan dimatikan, orang-orang harus membayar agar dapat tetap hidup. Semua orang berhenti menua pada usia 25 tahun. Pada usia tersebut, maka secara otomatis di lengan mereka akan muncul jam digital yang menunjukkan sisa waktu hidup mereka. Cara ini merupakan bentuk konspirasi kaum kapitalis dalam mengatasi kelebihan penduduk, waktu menjadi mata uang dan alat untuk membeli barang mewah dan keperluan lainnya. Orang kaya dapat hidup selamanya, sementara lainnya harus berjuang ekstra keras untuk bertahan hidup. Film ini secara spesifik mengisahkan seorang pemuda miskin bernama ‘Will Salas (Justin Timberlake)’ yg dituduh melakukan pembunuhan pada seorang ‘konglomerat waktu’ agar dapat mewarisi waktu dari pria “kaya waktu” tersebut. Ia terpaksa melarikan diri dari kejaran polisi mirip FBI masa depan yang korup bernama 'Timekeepers'.
http://adhani.com/wp-content/uploads...lm-in-time.jpg
http://adhani.com/wp-content/uploads...12/timeout.jpg
Untuk lari dari kejaran TimeKeepers, will bergegas menjemput ibunya untuk minggat ke kota ‘Greenwich’, sayangnya ibu will kehabisan waktu beberapa detik sebelum will sempat mentransfer durasi hidup pada ibunya. Kejadian ini membuat will sangat terpukul namun tetap harus melanjutkan perjalanannya menuju new Greenwich.

Setelah tiba di kota tersebut, will ikut berjudi dengan beberapa ‘konglomerat waktu’ dan berhasil memenangkan 1.100 tahun dari seorang businessman Philippe Weis (Vincent Kartheiser), hal ini membuat Philippe dan anaknya Sylvia (Amanda Seyfried) sangat tertarik pada kepribadian will yang berani sehingga mengundang will untuk ikut pada sebuah acara perjamuan. Ketika pesta perjamuan tersebut, will tertangkapoleh timekeepers dan terpaksa menggunakan silvia sebagai sandera menuju kampung halaman will. Will meminta tebusan 1000 tahun kepada orang tua sylvia, namun mereka menolak permintaan tebusan tersebut. Hal ini menjadi titik tolak yang akhirnya membuat sylvia sadar jika ayahnya dan hampir semua orang di new greenwich terlalu kapitalis. Hal ini membuat sylvia lebih memilih bersama will dan bekerja sama untuk menghancurkan sistem konspirasi para kapitalis yang selama ini telah mempermainkan banyak penduduk miskin

Senin, 09 April 2012

TATTOO UNTUK SEMUA


karamba and friends present :
TATTOO UNTUK SEMUA

11-12 APRIL 2012
at copakopi
gg. cempakasari, sekaran
gunungpati, semarang

11 APRIL 2012
16.00 - till drop
- DISKUSI TATTOO UNTUK SEMUA
- SUPER SPEAKER
freddy mock (mock tattoo)
tarom (barokah tattoo)
danang totalspike
bob sick (jogja)
digie sigit (jogja)

- TATTOO PERFORMANCE :
tarom (barokah tattoo)
jack (saloon tattoo syndicate)
bandung (tanam tinta tattoo parlour)

- BODY PAINTING :
achnis rasyid
yuyut baskoro
heru b. kuncoro
arief hadinata

- LAUNCHING MIXMAGZ
- LAPAK URBAN :
karamba art merch
sueb and the kribkrib
aplleater
outsider! ink
orart oret
hysteria
LARD (magelang)
tugitu unite (solo)

- LIVE MUSIC
tendotruction
sistem busuk dari dalam ft. terror incognita
rantjang rentjong
slavers ungaran
lhaiyo
butter cookies

12 APRIL 2012
18.45 - till drop
- SCREENING FILM
- LAUNCHING KOLEKTIV WERK
- LIVE MUSIC :
W8R
drunk by pizza
the bottle
oichi damn
naik pitam
KBRI

GRATIS!!!
AJAK TEMAN, KELUARGA, DAN PACAR
FOR INFO AND COMPETITION
085713936463 (galih)