Kamis, 26 April 2012




Musim III

Kau hanya perlu merelakannya seperti musim. betapapun ia akan berlalu. beberapa kesan darinya akan tinggal sebagai kenangan. sebagian yang lain mengendap jadi pelajaran. dan justru karena musim suatu saat kamu akan mengingatnya di musim yang lain. pada akhirnya kitapun bukan milik siapasiapa. kita milik kesepian. pada teman dan kekasih kita berusaha ditenangkan. tapi mereka pergi. dan datang sebagai bebayang. selalu saat orangorang tidur lelap. hanya ada sendiri yang meradang di pembaringan mengingat masa yang lewat. kaku membujur tapi tak bisa sungguhsungguh tidur. sesekali aku bermimpi berdiri di taman yang kosong. lampu taman meredup, udara dingin, dari jauh langit memerah. Sebuah petang yang mencemaskan. ada yang mengendap di dada dan berdesir serupa bisikan menyebut namanama. berulangulang. seperti mantra kita tersihir bak menanggung kutuk sedari lahir. darah tersirap pada apaapa yang terbiasa lindap. sungguh aku tidak pernah merasa ini biasa saja (dan selalu seperti itu). kau tahu, tubuhku rentan pada cuaca dan segala perubahan mendadak pada dirinya  (adin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar