Selasa, 01 November 2011

Biennale Jogja XI/ Equator #1

Jogja National Museum, Jl. Gampingan no. 1, Yogyakarta
Taman Budaya, Jl. Sri Wedani no. 1, Yogyakarta
Tentang Biennale Jogja XI/ Equator #1
Biennale Jogja adalah event dua tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 1988 dan kini telah mencapai usianya yang ke 22. Sebagai salah satu event seni rupa yang cukup bergengsi, Biennale Jogja telah menjadi acuan dalam perkembangan seni rupa di Indonesia. Pada Biennale Jogja XI kali ini, Yayasan Biennale Yogyakarta berfokus pada usaha untuk mengorganisir Biennale yang berskala internasional untuk membangun dialog, kerjasama dan kemitraan antarbangsa.
Seri Pertama: Shadow Lines merujuk pada garis imajiner yang membawa orang-orang untuk bersatu, dan sekaligus memisahkan mereka. Shadow Lines juga menyaran pada batasan geo-politis dan penciptaan negara modern di Asia Selatan.
Kurator pameran ini adalah Alia Swastika (Indonesia) dan Suman Gopinath (India). Pameran ini akan menampilkan 40 seniman Indonesia dan India dengan fokus tema “Religiusitas, Spiritualitas dan Kepercayaan”, yang akan menunjukan beragam pendekatan dan cara pandang dalam menyikapi ranah ini dengan interpretasi atas situasi kontemporer mereka, bersumber pada pengalaman personal dan struktur politik di negara tempat mereka hidup.
Seniman-seniman Peserta
Empat puluh seniman, 25 dari Indonesia dan 15 dari India akan mempresentasikan karya-karya yang kontekstual dan merepresentasikan situasi sosial terkini yang melingkupi ruang hidup mereka. Mereka akan menampilkan karya-karya secara individual, kelompok, maupun proyek-proyek seni komunitas untuk membuka dialog antar negara ini. Ke 40 seniman tersebut adalah:
Atul Dodiya, Archana Hande, Anita Dube, Amar Kanwar, N S Harsha, Prabhavati Meppayil, Sreshta Premnath, Pushpamala N, Riyaz Komu, K.P Reji, Sheela Gowda, Shilpa Gupta, Sheba Chhachhi, Sakshi Gupta, Valsan Koorma Kolleri, Setu Legi, Krisna Murti / Jompet Kuswidananto, Arahmaiani, Wedhar Riyadi, Andy Dewantoro, Christine Ay Tjoe, Paul Kadarisman, Albert Yonathan, Akiq AW, Ariadhitya Pramuhendra, Iswanto Hartono, Wimo Ambala Bayang, Tromarama, Octora, Theresia Agustina, Titarubi, RE Hartanto, Nurdian Ichsan, Wiyoga Muhardanto, Erika Ernawan, Melati Suryodarmo, Arya Panjalu, Sara Nuytemans, Ruangrupa, Irwan Ahmett.
Beberapa program dan proyek lain yang mengiringi pameran utama yaitu Paralell Events, Festival Equator dengan salah satu proyeknya Garapan Baru Balet Ramayana, seminar, seniman dan kurator bicara, serta proyek-proyek seni komunitas. Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website kami: www.biennalejogja.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar