Selasa, 21 Februari 2012

TERMINAL DATA

MAPPINGPROJECT, PETAKOTA#2

Merupakan program pemetaan yang dikerjakan secara kolektif antara Merdesa dengan Lembaga Hysteria. Program pemetaan ini sendiri merupakan bagian kampenya untuk #cintaarsip, sadar sejarah, dan memaksimalkan program berbasis data.
program ini dipicu oleh minimnya lembaga publik yang mau merawat data dan arsip itu padahal itu penting tidak hanya rekam jejak sejarah tapi juga darinya kita bisa belajar untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Seperti yang kami ketahui, sejarah sub kultur di Semarang kebanyakan didominasi oleh desas-desus, mitos, dan gosip, karena ketika diverivikasi kebanyakan tidak mempunyai bukti otentik berupa dokumen (poster, foto, bukti audio visual, kliping dan data penguat lain). Benar memang bahwa beberapa individu cukup rajin melakukan kerja pendokumentasian, karena hak milik personal tentu saja hak untuk mengakses data ini tidak begitu saja diberikan. Untuk itu Merdesa dan Hysteria bersepakat untuk merintis bank data yang telah sebelumnya dilakukan Hysteria secara kecil-kecilan untuk kemudian data ini bisa diakses publik dengan mudah.
Adapun data-data yang akan diarsip sementara ini hanya meliputi data tahun 2011 dari berbagai lini: senirupa, sastra, teater, musik, pertunjukan, dll. Merdesa dan Hysteria tidak bisa memberikan imbalan bagi para pihak yang menyumbangkan arsipnya, yang ditawarkan adalah share data. Yakni bagi pihak-pihak yang menyumbang data pada kami berhak mendapat data dari yang kami kumpulkan selama data itu boleh dimilliki pula oleh pihak di luar kami atas seizin pemilik data asal.
tanpa data dan tanpa catatan sejarah kami pikir akan sedikit teman-teman yang memahami kebudayaan ini sebagai pola. tanpa memahami bahwa kebudayaan adalah pola, maka akan semakin sulit untuk mencita-citakan perubahan yang cukup massif. Perubahan bisa dimulai dengan #cintaarsip, sadar sejarah dan membuat program berbasis kebutuhan. Kebutuhan tidak bisa diinventarisir tanpa data yang memadai. Dari situ kita akan belajar struktur kebudayaan, lubang hitam yang menjebak, dan berusaha untuk tidak mengulanginya di masa depan.
Kami khawatir jika semua acara yang dikonstruk berlandas gebyar kemewahan dan semata-mata pesta, tanpa daya reflektif kita akan kesulitan untuk mengukur sejauh apa kontribusi kita pada kota, terutama di Semarang, dan bagaimana mengukur semua capaian itu.
Berikut adalah nama-nama yang sedang, telah, atau akan kami akses datanya. Semoga teman-teman mau berkontribusi dan mendukung gerakan #cintaarsip ini

Musik:
Dari danar, Nyit nyit, Houtskool, Atip Udinus, Garna, Riska, Gagas

Teater:
Emka, Buih dipo, Kolam kodok, SS, Persona, Sangkur timur, Cabang, Kaplink, Beta, Asa, Wadas, Metafisis, Mimbar, Air tanah, Esa , A.ji, Gema , Tabu, Gter whas, Rodagila, Komunitas panggung, Lingkar

Film :
Ungu, Yoyok , Kine Fisip, Kronik

Seni rupa:
Orart oret, Kubu rupo, Byar, Kotak pencil, Twenty grand, Zos, Kotak gila, Karamba Art, Beans talk, Papillon, 12pm, outsider

Sastra :
Lembah kelelawar, Kias, Open mind, Suket teki, Ruang eja, Cakra, KMSI, Lini kreatif

data dari institusi:

TBRS, Galeri Semarang, Sanggar greget, sanggar Paramesti, Widya mitra, Suraukami, Sobokarti, Hysteria, Dekase, DKJT, Lengkong Cilik

nama-nama ini bisa bertambah atau berkurang. kami menerima masukan rekomendasi nama dari teman-teman yang sekiranya datanya bisa kami akses.
atau teman-teman bisa datang langsung ke Grobak A(r)t Kos Jl. Stonen no 29 Semarang (024) 8316860
follow us @grobakhysteria

Tidak ada komentar:

Posting Komentar