Kamis, 12 April 2012

Apresiasi Film olh Teater ASA


Film ini mengisahkan kehidupan manusia di masa depan, tepatnya pada tahun 2161 ketika gen penuaan dimatikan, orang-orang harus membayar agar dapat tetap hidup. Semua orang berhenti menua pada usia 25 tahun. Pada usia tersebut, maka secara otomatis di lengan mereka akan muncul jam digital yang menunjukkan sisa waktu hidup mereka. Cara ini merupakan bentuk konspirasi kaum kapitalis dalam mengatasi kelebihan penduduk, waktu menjadi mata uang dan alat untuk membeli barang mewah dan keperluan lainnya. Orang kaya dapat hidup selamanya, sementara lainnya harus berjuang ekstra keras untuk bertahan hidup. Film ini secara spesifik mengisahkan seorang pemuda miskin bernama ‘Will Salas (Justin Timberlake)’ yg dituduh melakukan pembunuhan pada seorang ‘konglomerat waktu’ agar dapat mewarisi waktu dari pria “kaya waktu” tersebut. Ia terpaksa melarikan diri dari kejaran polisi mirip FBI masa depan yang korup bernama 'Timekeepers'.
http://adhani.com/wp-content/uploads...lm-in-time.jpg
http://adhani.com/wp-content/uploads...12/timeout.jpg
Untuk lari dari kejaran TimeKeepers, will bergegas menjemput ibunya untuk minggat ke kota ‘Greenwich’, sayangnya ibu will kehabisan waktu beberapa detik sebelum will sempat mentransfer durasi hidup pada ibunya. Kejadian ini membuat will sangat terpukul namun tetap harus melanjutkan perjalanannya menuju new Greenwich.

Setelah tiba di kota tersebut, will ikut berjudi dengan beberapa ‘konglomerat waktu’ dan berhasil memenangkan 1.100 tahun dari seorang businessman Philippe Weis (Vincent Kartheiser), hal ini membuat Philippe dan anaknya Sylvia (Amanda Seyfried) sangat tertarik pada kepribadian will yang berani sehingga mengundang will untuk ikut pada sebuah acara perjamuan. Ketika pesta perjamuan tersebut, will tertangkapoleh timekeepers dan terpaksa menggunakan silvia sebagai sandera menuju kampung halaman will. Will meminta tebusan 1000 tahun kepada orang tua sylvia, namun mereka menolak permintaan tebusan tersebut. Hal ini menjadi titik tolak yang akhirnya membuat sylvia sadar jika ayahnya dan hampir semua orang di new greenwich terlalu kapitalis. Hal ini membuat sylvia lebih memilih bersama will dan bekerja sama untuk menghancurkan sistem konspirasi para kapitalis yang selama ini telah mempermainkan banyak penduduk miskin

1 komentar:

  1. Menarik!
    Disebar-luaskan gak nih mas di internet gitu? Biar masyarakat luas bisa nonton :3

    BalasHapus