Kamis, 17 Mei 2012

Petik Puitika#4




Petik Puitika#4 yang diadakan pada tanggal 13 Mei 2012 berlangsung sekaligus memperingati satu tahun berdirinya komunitas sastra LACIKATA Semarang. Acara sempat dihadiri salah satunya oleh beberapa kawan dari open mind community, dan dimulai pada pukul 19.00 di Stonen yang dipandu oleh Guri Ridola. The Gramophone membuka acara dengan lantunan lagu lawasnya. Kemudian, disusul dengan sambutan dari direktur Hysteria, Adin. Setelah tiup lilin, acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi dari dua penyair yang dibahas, mereka adalah Desta Ayu Wulandari dan Devi Maya. Sesi berikutnya, diskusi yang dimoderatori oleh Ganz, menampilkan dua pembicara: Vivi Andriani dan Arif Fitra Kurniawan. Diskusi berjalan cukup antusias karena pembahasan berkaitan dengan proses kreatif para penyair ini disanggah oleh beberapa peserta. Dalam diskusi tersebut pada ujungnya menyimpulkan bahwa kedua penyair memiliki tema puitik yang sama, namun berbeda dalam cara pembahasaannya. Devi maya cenderung menggunakan repetisi untuk gayanya dalam berestetika, sedangkan Desta Ayu, mencoba untuk memperkaya diksi-diksinya. Kedua penyair ini masih relatif muda dalam mengawali karier mereka, adapun dalam diskusi tersebut membawa pesan kepada para penyair untuk terus berproses dalam menulis untuk memperoleh kematangan dalam teks maupun interteks. Setelah diskusi berjalan sekitar 50 menit, acara dikembalikan pada pemandu acara.



Selebrasi-selebrasi pun dimunculkan dalam sesi berikutnya. Mas Kurniawan Yunianto yang membacakan puisi dan memusikalisasikannya. Lalu Arman Rozika yang menampilkan musikalisasi puisi Ganz yang diaransemen dengan karakter etnik. Pembacaan puisi oleh Pak Sofyan Adrimen, serta penampilan dari Purna dan The Gramophone dengan gaya akustiknya masing-masing. Acara yang bekerja sama dengan Hysteria ini berakhir sekitar pukul 22.30 dengan pembacaan puisi oleh Devi Maya. Secara keseluruhan, acara berjalan dengan antusias meskipun peserta undangan relatif tidak banyak. Akhirnya, harapan untuk menjadi komunitas sastra yang tetap eksis dan berkembang adalah harapan dalam ultah satu tahun Lacikata (Ganz)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar