Minggu, 28 Agustus 2011

Cerita yang tak sejalan





Getar lonceng pada subuh yang berkabut
Gerimis seperti debu jejak kaki malaikat
yang ditaburkan pada nafas tiarap
mendadak kau bangkit
memenuhi jalanan, pikiran
belum lagi kenangan
sementara itu pundakmu sedingin marmer
alamat bahwa ada yang lagilagi harus dikubur besok pagi
meski aku tak pernah benarbenar menamainya kematian
tapi aku terdiam karenanya
dan getar lonceng pada subuh itu
adalah senja bagi riwayat kita
dan semua yang terbit darinya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar