Di antara eksponen Fluxus,yang sering disebut-sebut dan mempunyai pengaruh besar adalah Joseph Beuys. Tokoh yang terkenal dengan konsep ‘Social Sculpture’ ini mempunyai sejarah yang cukup controversial. Josep Beuys lahir di Krefeld, anak seorang pedagang, Josef Jakob Beuys (1888–1958) dengan Johanna Maria Margarete Beuys (1889–1974). Beuys lahir pada 12 Mei 1921. Di tahun yang sama orang tuanya pindah ke Kleve, sebuah kota industri dekat dengan perbatasan negeri Belanda. Di sana Beuys mendapat pendidikan dasar di Katholische Volksschule lalu melanjutkan di Staatliches Gymnasium Cleve. Di sekolah ia mendapat pembelajaran piano dan cello, bakat menggambarnya juga sudah mulai kelihatan. Pada suatu kesempatan ia mengunjungi seorang pelukis pematung Flemish, Achilles Moortgat. Kesukaan lain yakni tentang sejarah Nordik, mitologi dan ilmu alam. Saat terjadi pembakaran buku di halaman sekolahnya pada Mei 1933, ia sempat menyelamatkan sebuah buku berjudul Systema Naturae anggitan Carl Linnaeus dari tumpukan api yang menyala. Tahun 1936 ia tercatat sebagai anggota Pemuda Hitler, sebuah organisasi anak muda di Jerman waktu itu. Pada usianya yang ke 15 ia juga ikut Perkumpulan Nurnberg pada September 1936.
Tahun 1941 ia menjadi relawan di angatan udara. Dia memulai kariernya sebagai operator pesawat radio dibawah asuhan Heinz Sielmann di Posen (sekarang Poznań), mereka berdua juga mengikuti kuliah di bagian Biolodi dan Zoologi, Universitas Posen. Pada saat bersamaan ia juga mulai memikirkan karirnya sebagai seniman. Setahun kemudian ia ditempatkan di Crimea dan menjadi anggota unit pesawat pengebom. Beuys pernah tertembak jatuh saat membawa pesawat di dekat Znamianka pada 16 Maret 1944. Menurut pengakuannya ia diselamatkan suku pengembara Tatar yang sempat membalut tulangnya yang patah dengan lemat hewan dan merawatnya hingga sembuh. Peristiwa ini berbeda dengan apa yang dituturkan saksi lain di dekat tempat itu. Saksi lain mengatakan pilotnya memang mati seketika sementara Beuys tak sadarkan diri. Setelah itu Beuys dibawa ke rumah sakit militer untuk menjalani perawatan.
Mempertimbangkan lukanya, setelah itu Beuys ditempatkan di front barat, Agustus 1944. Ia juga mendapat Wound Badge berkasta emas, sebuah penghargaan cukup pretensius dalam karir militer di Jerman untuk seseorang yang mendapat luka lebih dari 5 kali. Setelah Jerman menyerah pada 8 Mei 1945, Beuys ditahan di Cuxhaven dan dibawa ke kamp interniran Inggris. Tanggal 5 Agustus ia dibebaskan dan kembali ke rumah orang tuanya. Pengalaman ini membuat sosok Beuys kontroversi.
Sekembalinya ke Kleve, Beuys bertemu dengan pematung Walter Brüx dan pelukis Hanns Lamers yang mendorongnya untuk mengambil karir sebagai seniman. Ia menjadi bagian dari Asosiasi Artis Kleve yang didirikan oleh Brüx dan Lamers. 1 April 1946, ia ikut program "Monumental Sculpture" di Düsseldorf Academy of Fine Arts. Mulanya ia ikut kelas Joseph Enseling dengan focus pada tradisi. Setelah tiga semester ia ikut bergabung dalam kelas kecil Ewald Mataré pada 1947. Filsafat antroposofi yang dikembangkan oleh Rudolf Steiner menjadi alasan mendasar Beuys dalam membentuk sudut pandangnya. Pemikiran Anthrophosophy disebut juga sebagai teori mistis, percampuran religius filosofis yang dipinjam dari pemikiran neoplatonisme dan Pitagorian, mistisisme, Kabalisme dan filsafat alam Jerman.Teorinya berciri pendewaan terhadap kodrat manusia yang memiliki karsa atau kehendak. Bagi teori ini, kodrat yang ada pada manusia hanya bisa disingkap oleh manusia yang memiliki karsa tadi. Aliran pemikiran ini mendapat pengaruh kuat dari Ajaran Hindu.
Beuys bersama Andy Warhol |
Bersama beberapa artis termasuk Hann Tie, Beuys mendirikan sebuah grup bernama 'Donnerstag-Gesellschaft' (Thursday Group) pada 1947. Kelompok ini aktif membuat diskusi, pemaren, konser dan berbagai acara lain selama kurun waktu 1947 - 1950 di Puri Alfter. Beuys juga memilik ketartarikan terhadap Joyce, Galileo Galilei, Friedrich Schiller, Leonardo da Vinci dan lain-lain. Pemenang nobel, Gunter Grass disebut-sebut mendapat pengaruh Beuys yang menhidupkan atmosfer pemikiran antroposofi dalam kelas Mataré .
Beuys menyelesaikan studinya pada tahun 1953 dengan gelar master pada usia 32. Dia mendapat pemasukan dari mengerjakan kerajinan pada nisan dan pernik-pernik furniture. Tahun 1950an adalah masa-masa sulit Beuys karena soal kemiskinan dan trauma paska perang. Namun ia tetap berkarya dengan membuat gambar. Ada seribuan karya berupa gambar dan ia juga membuat patung. Dalam karya gambarnya Beuys mengekplorasi bahan-bahan tak biasa dan mengembangkan visi artistiknya. Ia mengeksplorasi metaphor-metafor yang menghubungkan antara fenomena alam dan system filsafat.
Gambar ini dipamerkan di Oxford, Edinburgh, Dublin dan Belfast pada tahun 1974. Gambar ini dibuat antara akhir tahun 1940 an hingga 1950an dengan seri yang dinamai The Secret Block for a Secret Person in Ireland (merujuk pada James Joyce. Pada tahun 1959 ia menikah dengan Eva Beuys Wurmbach dan dikarunia dua putar, Wenzel (lahir 1961) dan Jessyka (lahir 1964). Beuys menyita perhatian public setelah ia melakukan performance art di Technical College Aachen pada tahun 1964. Ini merupakan bagian dari perayaan 20 tahun usaha pembunuhan Adolf Hitler. Performance Beuys terhenti mendapat serangan dari sekelompok siswa. Wajah Beuys dipukuli, sebuah foto di media menggambarkan Beuys dengan hidung berdarah dan lengan terangkat.
I like America and Amerika likes me (perormance art, Joseph Beuys, 1974) |
Tahun 1961 ia menjadi guru besar bidang 'monumental sculpture' di Kunstakademie Düsseldorf. Namun karena penentangannya dalam penghapusan berbagai macam syarat untuk masuk kelas Düsseldorf di akhir tahun 60an,Beuys diganjar pemecatan pada tahun 1972. Pemecatan Beuys ini menimbulkan gelombang protes di kalangan mahasiswa, kritikus, dan seniman. Namun demikian kehilangan posisi ini tak membuat karir Beuys mati. Ia mendapat kessempatan untuk mengajar di kuliah-kuliah umum dan aktif dalam perpolitikan Jerman.
Beuys terkenal dengan metode pengajarannya, dalam sebuah wawancara dengan Willoughby Sharp tahun 1969 dikatakannya bahwa mengajar adalah karya terbesarnya dalam dunia seni, sisanya adalah produk limbah, sebuah demonstrasi. Jika seseorang ingin mengekspreskan dirinya ia harus menunjukkan sesuatu yang Nampak, sesudah itu ia hanya akan menjadi dokumen sejarah. Object tak lagi penting. Beuys ingin menunjukkan sesuatu yang asli, pemikiran dibalik sesuatu tersebutt. Dalam hal ini Beuys memandang peranan dirinya sebagai seniman sebagai seorang guru, shaman yang mengarahkan masyarakat pada arah yang baru.
Some of the 7,000 Oaks planted between 1982 and 1987 for Documenta 7 (1982) |
Statemennya:
“Only on condition of a radical widening of definitions will it be possible for art and activities related to art [to] provide evidence that art is now the only evolutionary-revolutionary power. Only art is capable of dismantling the repressive effects of a senile social system that continues to totter along the deathline: to dismantle in order to build ‘A SOCIAL ORGANISM AS A WORK OF ART’… EVERY HUMAN BEING IS AN ARTIST who – from his state of freedom – the position of freedom that he experiences at first-hand – learns to determine the other positions of the TOTAL ART WORK OF THE FUTURE SOCIAL ORDER.”
Joseph Beuys dalam aksinya „Heimholung“ Oktober 1973. Foto: Winfried Göllner |
Beuy sendiri menyebut project itu sebagai upaya untuk memprovokasi dan hanya permulaan. Ia berharap bisa menginspirasi project serupa di dunia sebagai kampanye terhadap kesadaran lingkungan dan perubaham social. Selain itu juga mampu menumbuhkan kesadaran terhadap lingkungan perkotaan dimana manusia sebenarnya tergantung pada ekosistem yang lebih besar. Yang terakhir project ini diniatkan sebagai proses yang terus berjalan yang mana masyarakat bisa terpantik dan mencipta social sculpture itu sendiri.
Karya Beuys tak bermaksud untuk menghibur penonton. Ini adalah pesan yang terbangung melalu tradisi, pengakuan secara keseluruhan berdasar konsep baru mengenai keindahan yang melebihi kepuasan yang instan.
Beberapa wawancara dengan seniman-seniman Indonesia, Beuys menempati posisi yang lebih terkenal jika dibandingkan dengan Macuinas. Meskipun oleh kritikus disebut fluxus digolongkan dalam periode terntentu kehidupan Macuinas, nyatanya di Indonesia, beberapa seniman lebih familiar dengan seniman Fluxus lain, misalnya Alan Kaprow, Beuys dan tentu saja Philip Corner. (Adin)
7000 pohon oak, saat ini di Kassel, Jerman |
(image yang digunakan seluruhnya berasal dari internet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar