Add caption |
(bagian ke dua puluhlima)
Melacak jejakBenjamin Patterson di Wikipedia hanya mendapat sedikit sekali informasi. Padahal,Benjamin tak kalah penting dengan anggota Fluxus lainnya. Hingga hari iniseniman kelahiran Pitssburg, 29 Mei 1934 lalu masih disibukkan dengan berbagaikegiatan. Terakhir menjalin kontak dengannya ia baru bisa lagi ditemui setelahmembuat janji selama hampir sebulan sebelumnya. Jadi kemungkinan besar niatkuuntuk wawancara dia secara langsung sebelum mempresentasikan pelacakanku diNassauischer Kunstverein Wiesbaden tak akan terealisasi. Benjamin baru bisaditemui setelah Desember. Kiranya sangat menarik menyimak pemikirannya tentangfluxus hari ini apalagi ia masih aktif membuat karya. Satu-satunya karya senimanfluxus yang aku lihat secara langsung baru dia karena dipasang secara permanendi lantai III NKV Wiesbaden. Sayangnya untuk seniman lainnya baru nanti setelahaku selesai dengan teks-teks ini.
Sebelum berkecimpungdalam dunia music eksperimen ia menjalani sejumlah pekerjaan, misalnya dari tahun1956-1957 bekerja sebagai bassis di Halifax Symphony Orchestra lalu di US Army7th Army Symphony Orchestra (1957–59) dan di the Ottawa Philharmonic Orchestra(1959–60). Ia pindah ke Cologne pada tahun 1960 di sana ia aktif dalam music kontemporer.Dia mendapat gelar master pada akhir tahun 1965 di New York. Lalu memutuskanuntuk ‘pensiun’ dari dunia kesenian pada tahun 1965.
karya Ben di NKV Wiesbaden |
Semasa menjalanipensiun dari dunia seni ia sempat berpartisipasi dalam Sau Paolo Biennale tahun1983. Lima tahun kemudian ia memutuskan untuk kembali berkesenian denganpenanda pameran tunggal berbagai karya baru dan seni instalasi di Emily HarveyGallery, New York. Dari beberapa rekaman wawancara Ben, ia memutuskan pensiundari Fluxus karena kekecewaannya para anggota Fluxus diam saat ada ramai-ramaidemo tentang kesetaraan orang negro. Saat itu ia memilih untuk ikut demo denganpara aktivis negro lainnya menentang diskriminasi. Demi melihat para artisfluxus tak ikut aktif berdemo, ia lalu mundur karena kecewa.
Di Wiesbaden, iajuga membuat sebuah museum ketidaksadaran yang letaknya persis di depan NKVWiesbaden. Ini adalah museum mental, orang-orang boleh mendonasikanketaksadarannya di museum tersebut. Proyek ini sangat psikologis dankonseptual. Seperti karya seniman fluxus lainnya, karya Ben selalu mengajakaudiennya untuk terus berpikir. Di karya lainnya ia memajang diagnose seorangpsikolog untuk mencari tahu kenapa ia ingin menjadi seniman. Hasil diagnose psikologitu lalu dicetak dan dijadikan instalasi sehingga masyarakat bisa tahumotif orang untuk menjadi seniman.
Seperti yang sayaceritakan sebelumnya, Ben sempat membuat puzzle poem menggunakan visual penaribali di tahun 1962, ia juga membuat kuesionar seberapa besar perubahan yangtelah dihasilkan Fluxus. Itu yang menjadi jalan masuk kenapa aku membuatpelacakan sederhana ini. Untuk itu ke depan aku akan membuat ulasan tentang Benlebih komplit. (Adin)
*tulisan ini akan diposting secara berkala tentang apa-apa yang aku kerjakan selama menjalani residensi di Nassauischer Kuntverein Wiesbaden, Jerman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar