Senin, 09 Mei 2016

Kota Pemandian Padang Rumput



perjalanan ke Wiebaden dalam kereta S9, dari Russelsheim ke Wiesbaden biasanya kalau tidak naik kereta berkode S9 aku naik S8
(bagian 2)

Wiesbaden, kota seperti apakah itu? kota ini merupakan ibukota negara bagian Hesse, terletak di barat daya Jerman dan populasinya sekitar 280 ribu jiwa.Wiesbaden bersama Darmstadt dan Mainz merupakan bagian Frankfurt Main Region,yakni sebuah kota metropolitan dengan total populasi 5,8 juta jiwa. Kalau dari arah Frankfurt am Main kira-kira berjarak 38 km ke arah Timur. Kota ini memang kalah tenar dibandingkan dengan Frankfurt am Main,  tapi kota yang pernah disinggahi Goethe dan konon jadi model setting fiksi ‘Roulettenburg’ karya pengarang Rusia Fyodor Dostoyevsky berjudul The Gambler (Russian Игрок) 1865 ini tetap menarik.

Hari kedua, 28 Agustus aku ke salah satu kota pemandian panas tertua di Eropa ini. Naik kereta berkode S9 perjalanan memakan waktu sekitar 20 menit dari Russelsheim ke Wiesbaden  Di sini, akses ke mana-mana mudah karena transportasi publik disediakan dengan baik. Setibanya di stasiun kereta api Wiesbaden, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bus bernomor 1 dengan tujuan jalan Wilhelmstrase, tempat di mana Nassauischer Kunstverein Wiesbaden berada, tempatku menjalani residensi. Sepanjang perjalanan aku terkesan dengan ruang publik yang tertata dengan rapi.

Secara harafiah Wiesbaden bermakna ‘pemandian padang rumput’ yang merujuk banyaknya sumber air panas yang terdapat di kota ini. Konon di kota ini ada 27 mata mata air panas yang tersebar di  kota, namun sekarang tinggal sedikit.

gereja yang dibangun menggunakan batu bata, tak jauh dari Jalan Wilhelmstrase

Selama perjalanan dari Russelsheim hingga ke Wilhelmstrase, Wiesbaden, aku penasaran dengan keterangan yang diberikan oleh Wikipedia mengenai kota ini. Jadi terngiang dengan kata Mas Marco  bahwa budaya berkota di negara lain sudah berlangsung sejak lama sedangkan di Indonesia masih muda. Situs Trowulan misalnya, jika dibandingkan dengan peradaban Mesopotamia atau sungai Indus jelas jauh lebih muda. Jadi penasaran bagaimana relasi antara peradaban masa lalu yang ada di sini dengan sekarang sehingga membentuk budaya berkota di sini hari ini.

Mata air panas di sini pertama kali disebut oleh Gayus Plinius Secundus (23 M -79 M) atau dikenal sebagai Pliny the Elder dalam Naturalis Historia. Selain sebagai sumber mata panas, tanah ini juga terkenal sebagai penghasil berbagai mineral yang diperlukan untuk kosmetika gadis gaul Roma. Dulunya tentara kavaleri Roma sering singgah ke sini untuk beristirahat. Tahun 121 M oleh penduduk RomaWiesbaden lalu dikenal sebagai Aquae Mattiacorum (Airnya Mattiaci) pada tahun.Adapun nama Mattiaci sendiri diyakini sebagai nama salah satu suku di Jerman yang masih kerabat dengan Chiati pada era yang sama. Beberapa ratus tahun kemudian, Einhard penulis biografi Charlemagne sekitar tahun 828 – 830 mulai menyebut nama kota ini sebagai Wisabada.

Seiring berjalannya waktu Wiesbaden dikenal sebagai kota spa, peristirahatan yang nyaman serta tempat pertemuan. Kaisar Friedrich Wilhelm Viktor Albrecht von Preußen (1859 –1941), penguasa tertinggi Kerajaan Prusia sering datang ke sini saat musim panas. Bisa dikatakan Wiesbaden semacam istana tak resminya Kaisar Wilhem, yang saat ini namanya menjadi nama jalan tempat tujuanku. Tak hanya di kalangan Prusia saja, orang-orang Rusia juga sering berlibur di sini.


stasiun kereta api atau biasa disebut Hauptbahnhof di Wiesbaden

Saat berkeliling naik bus aku melihat banyak gedung dengan gaya arsitektur ratusan tahun. Masa lalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah kota. Meski sempat mengalami pengeboman di waktu perang dunia ke dua, kota ini segera bisa merestorasi dirinya sendiri. Aku jadi penasaran, mengapa mereka membangun gedung-gedung ini berdasar arsitektur lama, kenapa tak dibuat sama sekali baru?Apa sebenarnya makna masa lalu dan sejarah yang berkesinambungan di sini?

Untungnya kota ini tak banyak mengalami pengeboman karena konon AS hendak meminimalisir kerusakan supaya bisa digunakan sebagai markas pusat Angkatan Darat Amerika Serikat Eropa (United States Army Europe atau USAREUR). Rumor ini konon dibantah karena menurut AS minimalisir pengeboman bukan hendak menjadikan kota ini markas mereka, namun karena kota ini strategis dan penting untuk pertumbuhan ekonomi. Pada kenyataannya hingga sekarang kota ini tetap menjadi markas six  military intelligence brigade dan markas 5th signal command Amerika Serikat.


salah satu bangunan yang terdapat di Jalan Wilhelmstrase, Wiesbaden. ini merupakan toko coklat kenaamaan yang sudah ada sejak tahun 1800an
Di era NAZI,Wiesbaden mencatatkan putra daerahnya, Jendral Ludwig Beck sebagai tokoh pahlawan. Ia dinyatakan terlibat dalam peristiwa pembunuhan Hitler yang gagal pada 20 Juli 1944. Beck lalu disuruh bunuh diri. Masih ingat artis power ranger pink Melody Perkins? Ia juga berasal dari kota ini. Satu informasi menarik lainnya adalah kota ini menjadi tempat kelahiran gerakan seni Fluxus pada tahun 1960 an yang menghebohkan sejarah seni eropa pada saat itu.

Di kota inilah pertama kalinya Macuinas bersama rekan-rekannya membuat sebuah festival musik baru bertajuk ‘Fluxus Festspiele Neuester Musik’ yang menghebohkan public pada masa itu. Kelak nama-nama beken seperti Beuys, Allan Kaprow, Dick Higgins, Nam June Paik, Jonas Mekas, Yoko Ono, Benjamin Patterson dan banyak lagi yang lainnya berasal dari lingkaran pergaulan ini.


***
sudut kota di dekat Webergasse

Tidak ada komentar:

Posting Komentar